Fenomena pungli atau pungutan liar di jalur Puncak saat macet parah menjadi persoalan klasik yang meresahkan masyarakat. Mengantisipasi peristiwa serupa, kepolisian justru merekrut 60 joki untuk membantu mengurai kemacetan saat libur Natal dan tahun baru 2025/2026.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan joki-joki resmi itu direkrut dari masyarakat. Mereka diajak ambil bagian untuk mengatasi potensi para pengendara mencari jalur alternatif di Puncak pada libur Nataru ini.
Para joki itu menjadi sukarelawan pembantu lalu lintas (supeltas). Sebanyak 60 joki itu mendapatkan beberapa pelatihan dalam penanganan kepadatan kendaraan.
“Kami juga sudah merekrut masyarakat yang tadinya beroperasi sebagai joki untuk menunjukkan jalur alternatif yang selama ini cukup mengganggu untuk kelancaran arus lalu lintas di wilayah Puncak. Saat ini sudah kami rekrut sebagai supeltas sukarelawan pembantu lalu lintas, di mana kami membekali mereka dengan pelatihan tentang pengaturan lalu lintas kemudian juga pelatihan tentang PPGD (penanganan pertama gawat darurat),” kata Wikha di lokasi, Rabu (24/12/2025).
Dia mengatakan Supeltas itu telah bertugas sejak Senin (22/12). Mereka akan terus bertugas selama 14 hari.
Wikha menyampaikan kinerja Supeltas ini dinilai cukup efektif untuk membantu meredakan kemacetan jalur Puncak ini. Wikha menyebut Supeltas itu mengenakan rompi berwarna hijau neon dengan tulisan Supeltas dan menggunakan topi berwarna biru.
“Selama tiga hari pelaksanaan operasi mereka sudah melaksanakan tugas dan saya lihat hasilnya sudah cukup efektif, di mana joki-joki ini yang biasanya mengganggu jumlahnya sudah sangat berkurang. Dan Supeltas yang kita rekrut bisa membantu untuk melakukan pengaturan lalu lintas,” kata Wikha.
Sejak Senin lalu, Wikha menyebut sudah mulai banyak kendaraan yang melintas ke arah Puncak dan di Sabtu (20/12) sudah ada sekitar 32.000 kendaraan dari arah Ciawi. Namun jumlah tersebut menurun pada keesokan harinya yang hanya berjumlah 24.000 dan untuk hari Senin serta Selasa volume kendaraan mengalami peningkatan kembali.
“Jadi meskipun (bukan) di hari weekend (yakni) Senin dan Selasa kita tetap menerapkan rekayasa lalu lintas kemarin kita melaksanakan one way juga, naik ke atas dan turun ke bawah. Karena arus di hari Senin dan Selasa cukup tinggi di mana jumlah kendaraan bisa mencapai 27.000 yang keluar dari Tol Ciawi,” dia melanjutkan.
Dia memprediksi lonjakan atau puncak padatnya kendaraan terjadi pada tanggal 26 hingga 28 mendatang. Kemudian Wikha juga menyebut beberapa titik rawan kemacetan sepanjangan kawasan Puncak ini, mulai dari Pasir Muncang, Simpang Megamendung, dan Pasar Cisarua.
“Tiga titik tersebut yang selama ini jadi pantauan karena memang selain jalurnya sempit, jalan-jalan yang sempit juga terjadi crossing di jalur tersebut,” kata Wikha.






