CEO Sudamala Resorts Ben Subrata mengatakan Sudamala Resort Seraya sendiri berada di Pulau Seraya Kecil Labuan Bajo. Lewat inovasi tersebut, dia mengatakan sebagai upaya dari penginapan untuk mendukung transisi energi dan mengurangi penggunaan bahan bakar fokus.
“Dengan langkah berani ini, Sudamala berhasil mengurangi jejak karbon sekaligus memperkuat komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan. Inisiatif ini juga semakin mengukuhkan reputasi Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia di mana keberlanjutan dan keindahan alam berjalan seiring,” kata Ben dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).
“Sistem yang baru saja disinkronisasi ini terdiri dari 480 panel surya dengan kapasitas 300 kWp, didukung oleh Baterai Penyimpanan Energi (BESS) 770 kWh yang memastikan ketersediaan listrik tanpa gangguan meski setelah matahari terbenam,” sambungnya.
Dia menjelaskan sistem ini diproyeksikan menghasilkan 410.000 kWh listrik bersih setiap tahun, sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 370.000 kilogram per tahun. Hal itu setara dengan menanam lebih dari 4.900 pohon.
“Transisi ini mencerminkan komitmen kami, bukan hanya terhadap keberlanjutan tetapi juga untuk selaras dengan tamu-tamu kami yang peduli lingkungan,” ujar Ben Subrata.
Dia menambahkan inisiatif ini sejalan dengan roadmap transisi energi nasional Indonesia serta visi Labuan Bajo sebagai destinasi hijau
“Kami berharap hal ini dapat menginspirasi pelaku industri perhotelan lainnya, terutama yang beroperasi di wilayah pulau terpencil, untuk beralih ke energi terbarukan,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur EmanuelMelkiades Laka Lena menyambut baik upaya yang dilakukan olehSudamala Resort Seraya. Menurutnya, inovasi tersebut merupakan wujud dukungan terhadap pengelolaan lingkungan.
“Sudamala Resort, Seraya menjadi bukti kuat bahwa pengelolaan lingkungan dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan bisnis dan pembangunan daerah. Seiring Labuan Bajo berkembang menjadi destinasi pariwisata kelas dunia, inisiatif seperti ini memastikan kemajuan kita tetap berkelanjutan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada masa depan. Hal ini juga merupakan bagian dari visi besar kami agar Nusa Tenggara Timur menjadi lumbung energi terbarukan Indonesia,” jelasnya.
Hal senada pun turut diungkapkan oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. Menurutnya, NTT memiliki potensi yang luar biasa untuk pemanfaatan energi bersih.
“Nusa Tenggara Timur memiliki semua modal untuk menjadi Renewable Energy Hub Indonesia. Dari tenaga surya di pesisir, panas bumi, hingga angin di berbagai pulau, NTT dikaruniai sumber energi bersih yang melimpah. Kita perlukan bukan hanya investasi dan teknologi, tetapi juga semangat kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” jelasnya.
Dia pun optimistis jika hal tersebut massif dilakukan maka bisa mendorong kemajuan daerah. Serta mengurangi penggunaan sumber energi batu bara.
“Jika NTT memimpin transformasi ini, maka itu bukan hanya untuk kemajuan daerah kita, tetapi juga sebagai sumbangan bagi kemandirian energi Indonesia dan masa depan dunia yang lebih hijau,” kata Yulianus.
“Sudamala Resort, Seraya menjadi contoh nyata penggunaan energi ramah lingkungan. Inisiatif ini sekaligus bentuk dukungan Sudamala terhadap program pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan, serta upaya menjaga lingkungan kerja yang tetap bersih dan nyaman. Selamat dan profisiat,” sambungnya.
Proyek ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Xurya, penyedia energi surya terkemuka, serta Suryagen spesialis penyimpanan energi dan solusi tenaga surya.
“Kemitraan ini membuktikan bahwa energi terbarukan tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga secara finansial menguntungkan. Setiap kilowatt energi surya berarti pengurangan emisi sekaligus penghematan biaya. Misi kami adalah menghadirkan energi bersih yang mudah diakses di seluruh Indonesia, dan kepercayaan dari Sudamala ini menjadi tonggak penting bagi sektor perhotelan,” ujar Managing Director Xurya Eka Himawan.
Sementara itu, Presiden Direktur Suryagen Alvin Pontoh mengatakan pihaknya inisiatif tersebut. Sebab inisiatif tersebut dinilai mampu menjadikan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata memperhatikan aspek lingkungan.
“Kami bangga dapat menghadirkan inovasi energi surya di salah satu destinasi paling luar biasa di Indonesia. Transisi energi ini memperkuat ketahanan operasional sekaligus mendukung langsung target net-zero nasional serta visi Labuan Bajo sebagai destinasi hijau,” tutupnya.
(adv/adv)
harian