Jepang bergulat dengan overtourism atau pariwisata yang berlebihan. Negeri Sakura bikin terobosan untuk menghadapinya lewat sosial media.
Dilansir Unseen Japan, Selasa (2/9/2025), peningkatan pariwisata ke Jepang tidak hanya membawa manfaat ekonomi, namun sekaligus menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar pada berbagai aspek, mulai dari kepadatan penduduk, gesekan budaya, dan pelanggaran etiket lokal.
Prefektur Ishikawa dan Kota Kanazawa tak tinggal diam. Pemerintah setempat meluncurkan kampanye media sosial yang ditargetkan kepada wisatawan mancanegara. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi perilaku seperti membuang sampah sembarangan, makan sambil berjalan, berfoto tanpa izin, dan pembatalan reservasi di menit-menit terakhir.
Prefektur Ishikawa masih dalam tahap pemulihan usai gempa bumi Noto pada 2024. Untuk membantu mendanai upaya pemulihan, wilayah ini memutuskan untuk menarik wisatawan untuk berkunjung.
Namun, menyadari tanda-tanda awal overtourism, seperti wisatawan yang memadati transportasi umum dengan barang bawaan yang besar, mengganggu perjalanan lokal, dan menyalahgunakan tempat-tempat wisata, Prefektur Ishikawa dan Kota Kanazawa menyelenggarakan tiga putaran forum berbagi opini.
Dari diskusi ini muncul strategi baru yaitu menggunakan iklan media sosial dengan berbahasa asing di dekat Stasiun Kanazawa dan Bandara Komatsu.
Iklan tersebut menyajikan dilema umum pengunjung, seperti kesulitan menemukan tempat sampah, termasuk penggunaan kantong sampah pribadi kecil.
Turis akan diberi saran praktis dalam bahasa Inggris dan Mandarin, sehingga dapat memahami dan memperbaiki situasi.
Pejabat dari Divisi Pariwisata Internasional prefektur menyatakan bahwa tujuan iklan tersebut untuk menciptakan lingkungan di mana penduduk dan pengunjung dapat hidup berdampingan dengan nyaman.
Dengan mendorong perilaku hormat bahkan sebelum wisatawan meninggalkan perangkat mereka, kampanye ini bertujuan untuk memberikan dampak preventif, bukan teguran reaktif.
Sebelumnya, kota ini mengandalkan pamflet cetak di pusat-pusat wisata. Inisiatif digital baru ini jauh lebih dinamis, menarik wisatawan secara langsung dan dalam berbagai bahasa.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Taman Kenrokuen, objek wisata terpopuler di Kanazawa, melonjak menjadi 298.406 pada Juni 2025. Angka ini meningkat 115,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang menggarisbawahi daya tarik kota ini sekaligus urgensi pendekatan ini.