Sektor pariwisata Nepal terimbas aksi demonstrasi. Penerbangan dan akomodasi menuju Nepal siap-siap dibatalkan.
Bandara international Tribhuvan (KTM) di Kathmandu terpaksa ditutup menyusul aksi demonstrasi kalangan Gen Z yang memprotes keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial.
Mengutip The Himalayan Times, penutupan ini dipicu oleh insiden kebakaran yang terus terjadi di beberapa wilayah, termasuk Gothatar, ditambah dengan memburuknya kondisi keamanan penerbangan.
Bandara Kathmandu ditutup untuk operasi komersial sejak Selasa sore, yang mengakibatkan pengalihan dan pembatalan penerbangan. Penerbangan domestik dan internasional tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Bandara Internasional Tribhuvan adalah satu-satunya bandara internasional di Nepal. Di bandara ini terdapat dua terminal, yaitu terminal domestik dan internasional.
Mengutip situs pemantauan penerbangan FlightRadar24, setidaknya sudah ada 13 penerbangan yang dibatalkan di Bandara Kathmandu selama Selasa 9 September, dan puluhan penerbangan hari ini juga statusnya dibatalkan.
Sementara tentara Nepal telah dikerahkan untuk menjaga keamanan di bandara. Protes massa yang berujung kekerasan memicu pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli pada hari Selasa.
WNI di Nepal Aman
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan WNI di Nepal aman. Direktur Perlindungan WNI pada Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyampaikan hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang jadi korban dalam kerusuhan di Nepal. KBRI Dhaka mencatat ada 57 WNI yang menetap di Nepal.
“KBRI Dhaka yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan otoritas setempat, Konsul Kehormatan RI di Nepal, dan juga dengan komunitas Indonesia di Nepal. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” ujar Judha, kepada wartawan, Selasa (10/9/2025).