Gelang emas berusia lebih dari 3.000 tahun milik Raja Amenemope hilang. Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa gelang itu lenyap dan dilebur jadi logam biasa.
Gelang itu hilang dari museum di Kairo, Mesir awal bulan ini dan ternyata dicuri lalu dilebur menjadi logam biasa. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengonfirmasi hal itu dalam pernyataan resminya pada Kamis kemarin.
Melansir CNN, Jumat (19/9/2025) gelang antik tersebut berasal dari masa Periode Menengah Ketiga, sekitar tahun 1.000 SM, dan sebelumnya disimpan di laboratorium konservasi milik Kementerian Purbakala dan Pariwisata Mesir.
Perhiasan bersejarah itu dilaporkan raib dari brankas pada 9 September lalu. Gelang yang dihiasi manik-manik berbentuk bola dari batu lapis lazuli itu merupakan salah satu peninggalan berharga dari masa Pemerintahan Amenemope, seorang firaun yang memimpin Mesir pada era pasca-keruntuhan Kerajaan Baru.
Setelah pencurian diketahui, otoritas museum langsung membentuk tim khusus untuk menelusuri keberadaan artefak tersebut. Gambar gelang disebar ke seluruh titik pengawasan antik di bandara, pelabuhan, dan pos perbatasan, guna mencegah kemungkinan penyelundupan ke luar negeri.
Namun upaya pelarian barang antik tersebut gagal. Penyelidikan polisi berhasil menelusuri pencurian ke seorang spesialis restorasi museum yang mengambil artefak tersebut dan menjualnya kepada seorang pedagang perak.
Selanjutnya, gelang berpindah tangan ke seorang pemilik bengkel di distrik perhiasan tua Kairo. Dari sana, gelang tersebut dijual lagi kepada seorang pelebur emas, yang kemudian melebur logam mulia itu bersama benda lainnya.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, para tersangka kini telah ditangkap dan barang bukti hasil penjualan gelang senilai sekitar 194.000 pound Mesir atau sekitar Rp 100 juta, telah disita.
Peristiwa itu menambah perhatian terhadap keamanan artefak nasional, terlebih hanya berselang beberapa minggu menjelang pembukaan resmi The Grand Egyptian Museum di dekat Piramida Giza yang dijadwalkan pada November mendatang.
Museum megah ini digadang-gadang menjadi pusat pameran warisan kuno Mesir dan diharapkan menarik jutaan wisatawan, sekaligus menjadi sumber penting devisa negara dari sektor pariwisata.