Sebuah tren baru berkembang di dunia traveling. Orang lebih memilih pergi ke gym untuk menikmati wellness (kebugaran) dibandingkan pergi liburan.
Huda dari Delhi, India adalah contoh nyata orang yang termakan tren baru tersebut. Alih-alih pergi liburan, Huda malah merasakan kenikmatan wellness dengan pergi ke gym.
Sehari-hari, Huda bekerja terus menerus di kantor, sampai-sampai dia tidak pernah merasakan tidur 8 jam dalam sehari. Ia akhirnya pergi ke gym untuk ‘mengobati’ rasa stresnya dalam pekerjaan.
“Angkat beban memberikan saya lebih dari sekadar kekuatan fisik, tapi juga kepercayaan diri. Saya akhirnya resign dari pekerjaan,” ujar Huda seperti dikutip dari Mint, Jumat (3/10/2025).
Setelah rutin nge-gym selama 10 bulan, Huda berpikir dia bisa membantu temannya yang lain dengan masalah yang sama, yaitu dengan cara menjadi seorang pelatih di gym. Akhirnya, Huda pun jadi instruktur gym sampai sekarang.
Gym atau tempat fitness ternyata lebih efektif dibandingkan liburan untuk meredakan stres. Gym bisa memberikan pengalaman penyembuhan holistik dan wellness bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Menurut penelitian dari National Institute of Health, selama orang berolahraga, apakah itu yoga, nge-gym, lari atau jenis olahraga lainnya, tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin dan dopamine yang memberi rasa bahagia.
Selain itu, aktivitas fisik juga akan mengurangi kortisol, hormon yang menyebabkan stres. Tubuh juga akan merekam hal itu sebagai aktivitas yang merilis emosi.
“Tubuh itu seperti jurnal, mereka akan tetap merekam, meski kita sedang istirahat. Sistem syaraf berperan vital dalam memroses dan merilis emosi dalam tubuh kita,” jelas Arathi Jose, psikolog dari Alliance University.