Museum Louvre Amankan Koleksi Berharga ke Bank Prancis Usai Perampokan 7 Menit

Posted on

Museum Louvre dikabarkan telah memindahkan sejumlah permata paling berharganya ke Bank Prancis. Langkah tersebut dilakukan menyusul perampokan berani yang terjadi di museum ternama dunia itu pekan lalu.

Pada Jumat lalu, beberapa barang berharga dari Galerie d’Apollon dipindahkan dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Mengutip Metro, Selasa (28/10/2025) Bank Prancis yang menjadi lokasi penyimpanan baru hanya berjarak sekitar 500 meter dari Louvre dan dikenal memiliki brankas bawah tanah untuk menyimpan cadangan emas negara.

Metro menuturkan, baik pengelola Museum Louvre maupun Bank Prancis belum memberikan komentar resmi terkait kejadian itu.

Aksi Pencurian di Siang Hari

Perampokan terjadi pada 19 Oktober sekitar pukul 09.30 waktu setempat, tak lama setelah museum dibuka. Para pelaku datang dengan kendaraan khusus yang dilengkapi lift mekanis untuk menjangkau jendela lantai pertama di Galerie d’Apollon.

Dua orang pencuri masuk melalui jendela menggunakan alat pemotong cakram bertenaga baterai. Mereka sempat mengancam petugas keamanan yang akhirnya meninggalkan posnya. Setelah itu, pelaku memecah etalase dan mengambil sembilan perhiasan kerajaan bertatahkan berlian dan batu permata.

Barang-barang tersebut merupakan koleksi bersejarah dari keluarga kerajaan Prancis abad ke-19. Di antara yang dicuri ada bros milik Permaisuri Eugenie, kalung dan anting zamrud milik Permaisuri Marie Louise, serta tiara dan kalung safir yang pernah dipakai Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense.

Sebuah mahkota ditemukan rusak di dekat lokasi, diduga terjatuh saat pelaku melarikan diri. Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut para pelaku sempat mencoba membakar kendaraan yang digunakan untuk melancarkan aksi, tetapi berhasil digagalkan oleh staf museum. Tak ada korban dalam kejadian ini, namun museum sempat dievakuasi dan ditutup hingga Minggu.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan permata yang dicuri memiliki nilai warisan yang sangat besar.

“Permata itu tak ternilai harganya. Nilainya bukan hanya pada materi, tetapi juga sejarah dan warisan budayanya,” ujarnya.

Para ahli memperkirakan nilai seluruh permata itu mencapai lebih dari 100 juta dolar AS atau sekiranya Rp 1,7 juta. Meski begitu, benda-benda bersejarah seperti ini hampir mustahil dijual di pasar terbuka tanpa menarik perhatian.

Wakil Presiden Eksekutif Jewelers’ Security Alliance, Scott Guginsky, barang-barang tersebut bukanlah barang yang mudah diedarkan di pasar terbuka.

“Itu bukan sesuatu yang bisa Anda pindahkan di pasar terbuka. Itu bukan barang yang bisa melewati balai lelang,” kata dia.

Namun, beberapa ahli memperingatkan bahwa batu-batu mulia itu bisa saja dipisahkan, dilebur atau dipotong ulang agar sulit dilacak. Pendiri Art Recovery International, Christopher Marinello, menjelaskan perhiasan itu bisa saja tidak terdeteksi jika salah satunya didistribusikan ke luar Prancis.

“Dengan memisahkannya, mereka bisa menyembunyikan pencurian itu. Barang-barang tersebut akan lebih tanpa jejak jika dikirim ke luar Prancis dan melewati rantai pasokan di negara lain,” kata Marinello.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *