Viral di media sosial, postingan video bernarasi festival lampion di Bantul yang berubah menjadi ‘hujan api’. Seperti apa faktanya?
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Festival Lampion tersebut diketahui digelar di kawasan Pantai Gua Cemara, Bantul. Faktanya, lampion-lampion tersebut tak sampai membakar pohon atau bangunan.
Dalam video yang beredar di medsos, tampak para pengunjung yang tengah berupaya menerbangkan lampion. Namun arah angin membuat lampion justru terbang ke arah pepohonan cemara.
Alhasil, banyak lampion yang tersangkut di pohon. Sementara tak sedikit yang kembali jatuh. Video tersebut memperlihatkan momen lampion yang jatuh di tikar pengunjung, bahkan di lapak pedagang.
“Ngeri Banget! Festival Lampion di Jogja ini Malah Jadi Festival Hujan Api,” tulis akun Instagram @jogjanewss seperti dilihat Senin (27/10).
Dari penelusuran, festival Lampion tersebut berlangsung di Pantai Gua Cemara, Bantul. Saat datang ke lokasi, tampak beberapa orang tengah melakukan pembersihan di area parkir, lokasi festival lampion berlangsung.
Di lokasi banyak bekas lampion yang berserakan di dekat bangunan sekitar area parkir. Bahkan, beberapa lampion berwarna putih itu juga berada di atas atap bangunan.
Melongok lebih jauh, tampak pula beberapa lampion tersangkut di pohon-pohon cemara. Akan tetapi, tidak ada bekas pohon terbakar akibat dari lampion yang tersangkut itu.
Hal serupa juga tampak pada bangunan di sekitar area penerbangan lampion. Sama sekali tidak ada bekas terbakar akibat lampion pada bangunan-bangunan tersebut.
Ketua Desa Wisata Pantai Gua Cemara, Bayu Sujaka mengatakan festival lampion itu berlangsung hari Sabtu (25/10) malam. Bayu menceritakan awalnya pihaknya telah melakukan ujicoba penerbangan lampion.
“Kami sudah melakukan uji coba dan pertama penerbangan ke arah barat daya saat cuaca mendukung. Namun karena faktor alam, dan tidak ada yang tahu akhirnya angin ke arah selatan,” katanya kepada detikJogja di Pantai Gua Cemara, Bantul, hari ini.
Terkait adanya lampion yang tersangkut di pohon cemara dan atap bangunan, Bayu membenarkannya. Namun dia memastikan tidak ada yang sampai membakar pohon dan bangunan.
“Tapi pohon yang kena air hujan kan basah, atap rumah basah, jadi kalau kena lampion kita tenang saja,” ujarnya.
Bayu menampik jika ada yang menyebut bahwa festival lampion di Pantai Gua Cemara berubah menjadi festival hujan api.
“Kalau memang ada dari medsos mengabarkan Gua Cemara terbakar, mau pesta lampion malah jadi pesta api mungkin kurang pengetahuan dan belum tahu kejadian sebenarnya seperti apa,” ucapnya.
——–
Artikel ini telah naik di detikJogja.






