Batu Eon dikenal punya banyak mitos dan legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. Batu ini bahkan diyakini punya kesaktian gaib yang membuatnya awet hingga sekarang, bahkan bisa disaksikan langsung banyak orang.
Saat ini Batu Eon berada di tengah Kolam Tandon Harian PLTA PT Indonesia Power. Tepatnya Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan. Ditemukan kali pertama pada 1527, Batu Eon terus berada di tempatnya melewati berbagai zaman tanpa ada pengurangan pada wujudnya.
Seputar Batu Eon
Beriut serba-serbi Batu Eon yang berhasil dirangkum detikTraveld arsip pemberitaan detikcom dan detikJabar
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
1. Asal-usul nama dan sejarah
Masyarakat Desa Lamajang mempercayai sebuah legenda mengenai batu ini. Menurut mitos yang berkembang, dulu pernah hidup seorang laki-laki bernama Eon atau lebih dikenal dengan Abah Eon. Konon, Abah Eon pernah berusaha mati-matian untuk memindahkan baru itu dari tempatnya.
Berbagai cara telah dicoba Abah Eon, mulai dari menggunakan alat berat hingga meledakkannya dengan bahan peledak, namun hasilnya batu tersebut tetap tidak bisa dihancurkan atau rusak sedikit pun.
Sejak kejadian itu, masyarakat setempat mulai menyebut batu misterius itu sebagai Batu Eon, merujuk pada nama Abah Eon yang pernah berusaha menyingkirkannya. Kisah ini kemudian berkembang dan diturunkan secara turun temurun oleh masyarakat setempat.
2. Tak Bisa Dipindahkan dan Anti Bom
Hingga saat ini, masyarakat setempat masih banyak yang mempercayai kekuatan gaib yang dimiliki Batu Eon. Akibatnya, batu tersebut tidak bisa dipindahkan dan tetap utuh walau dihancurkan dengan alat berat bahkan alat peledak.
Ada juga yang mempercayai batu tersebut angker karena berasal dari tempat pemakaman. Menurut Pengelola Desa Wisata Lamajang, Ade Sukmana, banyak masyarakat yang mengeluh hewan ternak mereka mati secara tiba-tiba ketika digembalakan di kawasan Batu Eon.
3. Tempat Bertapa
Sebagian masyarakat juga ada yang mempercayai bahwa keberadaan Batu Eon dikaitkan dengan Mbah Balu Tunggal. Mbah Balu Tunggal merupakan salah satu tokoh legenda yang menyebarkan ajaran Islam di Lamajang dan sekitarnya pada abad ke-17. Konon, batu ini digunakan sebagai tempat pertapaan Mbah Balu Tunggal untuk mencari ketenangan batin sekaligus memperdalam ilmunya.
Mitos-mitos ini diyakini dan diwariskan secara turun-temurun antar generasi, inilah yang menyebabkan hingga saat ini masih banyak yang mempercayai legenda Batu Eon dan penasaran dengan kesaktian yang dimilikinya





