Jepang Diberitakan Jadi Destinasi Wisata Seks, PM Takaichi Bertindak

Posted on

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berjanji akan menghapus citra negatif Jepang sebagai destinasi wisata seks. Dia menegaskan komitmennya untuk memberantas prostitusi.

Dilansir dari The Chosun Daily, Rabu (12/11/2025), tak hanya itu, Takaichi juga berjanji untuk melindungi martabat perempuan Jepang dan mencegah keterlibatan kelompok kriminal dalam praktik tersebut.

Janji Takaichi itu disampaikan sebagai respons pemberitaan sejumlah media asing yang menyoroti maraknya praktik prostitusi di Jepang yang menargetkan wisatawan mancanegara. Dalam pemberitaan itu, disebutkan bahwa fenomena tersebut melibatkan perempuan Jepang yang menawarkan jasa kepada pria asing.

“Pernyataan Anda mengenai perlindungan martabat perempuan dan Jepang merupakan kritik yang sangat bermakna. Kami akan berupaya memberantas prostitusi,” ujar Takaichi saat menjawab pertanyaan anggota oposisi dalam sesi pleno Majelis Tinggi (House of Councillors) pada 6 November lalu, dikutip dari Sankei Shimbun.

Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Shiora Fumika, anggota Partai Demokrat Konstitusional Jepang (CDP). Dia menyoroti laporan media asing yang menyebut bahwa Jepang adalah negara wisata seks baru.

Fumika sekaligus memperingatkan bahwa citra Jepang sebagai negara yang tidak melindungi martabat perempuan kini tengah menyebar di dunia internasional.

“Pria asing memandang Jepang sebagai tempat untuk mereka dapat melakukan prostitusi dengan tenang. Ada ketimpangan besar karena hanya perempuan yang terpaksa menjual tubuhnya yang ditangkap,” kata Fumika.

“Selain pelanggaran terhadap hak asasi perempuan, Jepang juga dianggap sebagai pusat peredaran dana kejahatan. Cepat atau lambat negara ini akan kehilangan kredibilitas internasional,” dia menambahkan.

Menanggapi pernyataan itu, Takaichi menegaskan bahwa pemerintah akan meninjau ulang kebijakan dan regulasi terkait prostitusi, dengan mempertimbangkan perubahan kondisi sosial yang terjadi belakangan ini.

Dia juga menyoroti pentingnya mencegah kelompok kriminal Tokuryu, jaringan pelaku kejahatan anonim yang beroperasi lewat media sosial, agar tidak memanfaatkan prostitusi sebagai sumber pendanaan.

“Kami akan terus mengupayakan pemberantasan prostitusi dan penghapusan Tokuryu,” kata dia.

Sejak pandemi COVID-19, industri prostitusi yang menargetkan wisatawan asing di Jepang dilaporkan meningkat pesat. Media asing menilai fenomena ini dipicu oleh pelemahan nilai yen dan meningkatnya kemiskinan, sehingga membuat sebagian warga Jepang terpaksa mencari penghasilan melalui cara tersebut.

Dalam sejumlah laporan, disebutkan bahwa Jepang kini menjadi tujuan wisata seks bagi warga asing, termasuk wisatawan dari China. Pemerintah pun didesak untuk segera bertindak agar Jepang tidak semakin dikenal dengan citra negatif tersebut.