Jakarta yang merupakan kota terbesar di Indonesia pastinya punya masalah yang kompleks. Oleh karena itu Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memfokuskan tugasnya kini untuk menyelesaikan aneka permasalahan yang belum selesai di masa gubernur sebelumnya.
Beberapa permasalahan yang selama ini mendera Jakarta pelan-pelan akan dicari solusinya biar Jakarta segera indah lagi.
“Karena memang nggak mungkin Jakarta yang sebegini besar dan persoalannya itu benar-benar kompleks sebenarnya. Sebenarnya (saya) lebih senang menyelesaikan persoalan-persoalan yang nggak diselesaikan dari dulu-dulu, contohnya yang paling ekstrem, monorel di Rasuna Kuningan,” ujarnya di Fairview Hotel by Artotel, Radio Dalam, Jakarta, Sabtu (15/11/2025).
“Itu sudah 21 tahun, nanti mulai Januari akan saya bukakan tiang monorelnya. Jalannya diperbaiki, diperlebar, pedestriannya disempurnakan. Saya yakin jalan itu menjadi jalan yang akan lebih baik, pasti karena akan bisa mengurangi kemacetan kurang lebih 15 persen,” lengkap Pramono.
Pihaknya juga akan melakukan penghijauan kembali di area sekitar monorel Kuningan. “Pohon-pohon sepanjang jalan nanti akan kami tanam dan mudah-mudahan menjadi alternatif baru orang untuk berjalan kaki, jangan semuanya di Sudirman, Thamrin,” lanjutnya.
Pramono juga mempercepat penyelesaian jalur penghubung antara Jakarta International Stadium (JIS) dan Ancol, sehingga penonton tak perlu lagi parkir di area stadion.
“Cukup parkir di Ancol, jalan kaki 300 meter. Pulangnya juga lebih nyaman karena langsung terhubung tol,” ungkap Pramono.
Selain itu, Pramono pun menyoroti kondisi Kalijodo yang pernah berubah dari area kumuh menjadi taman bermain namun kembali kumuh karena tidak dilanjutkan oleh kepemimpinan setelahnya.
“Termasuk JIS. Kalau saya tidak kerjakan, pasti akan jadi temuan. Sekarang JIS sudah terdaftar sebagai BUMD berskala besar,” katanya.
Ke depan, area JIS akan terhubung oleh KRL dan LRT, serta terkoneksi penuh dengan Ancol.
Proyek lain yang ia soroti adalah Taman Bendera Pusaka, ruang terbuka hijau baru yang akan segera diresmikan. Taman ini merupakan hasil penggabungan tiga taman sekaligus yakni Taman Langsat, Taman Leuser dan Taman Ayodhya.
Ketiganya akan terhubung melalui jalur flyover dan jalur bawah, menciptakan area publik yang lebih luas dan multifungsi. Menariknya, taman tersebut akan memiliki jogging track sepanjang 1,2 km, bahkan lebih panjang dibanding putaran luar Stadion GBK.
Pramono menargetkan taman tersebut bisa diresmikan pada 9 Februari 2026, menjadikannya ruang rekreasi baru bagi warga Jakarta. Ia meyakini proyek-proyek tersebut akan menjadi bagian dari legacy pembangunan Jakarta modern yang lebih ramah pejalan kaki dan terintegrasi.
Pramono mendorong seluruh wilayah kota untuk membangun taman skala kecil-mulai 2.000 m², 3.000 m², hingga 1 hektare-bekerja sama dengan CSR perusahaan atau swasta. “Hampir setiap minggu saya meresmikan taman baru. Dengan gotong-royong dan transparansi, Jakarta akan berubah,” pungkas Pramono.






