Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pekerja ekonomi kreatif mencapai 27,4 juta orang atau 18,70 persen dari total penduduk bekerja. Sektor ini jadi sumber lapangan kerja bagi generasi muda.
“Pada tahun 2025 terjadi peningkatan luar biasa di tenaga kerja ekonomi kreatif, tentunya ini menjadi salah satu kontributor terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa sektor ini telah menyerap 27,4 juta pekerja menunjukkan pentingnya ekraf bagi perekonomian Indonesia,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Laporan tersebut mencakup capaian tenaga kerja, ekspor, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah pekerja ekonomi kreatif yang mencapai 27,4 juta orang itu melampaui target 2025 sebesar 25,55 juta orang.
Selain itu, lebih dari 50 persen tenaga kerja ekonomi kreatif berusia di bawah 40 tahun menunjukkan sektor ini menjadi sumber lapangan kerja baru yang relevan bagi generasi muda.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Capaian positif lainnya yaitu kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional yang terus meningkat. BPS mencatat ekonomi kreatif terhadap nilai PDB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) tahun 2024 mencapai Rp 1.611,2 triliun atau berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 7,28 persen.
“PDB ekonomi kreatif Indonesia sejak tahun 2022 hingga tahun 2024 terus meningkat. Pada tahun 2024, nilai PDB ADHB sektor ekonomi kreatif adalah Rp1.611,2 triliun. Di mana kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi Indonesia meningkat, pada tahun 2024 ini pertumbuhan PDB ekraf mencapai 6,57 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen,” jelas Kepala BPS.
Dalam hal ekspor, ekonomi kreatif mencatat kinerja positif dengan nilai ekspor Januari-Oktober 2025 mencapai 26,68 miliar dolar AS atau 11,96 persen dari total ekspor nonmigas nasional, melampaui target RPJMN 2025 sebesar 26,44 miliar dolar AS. Subsektor fesyen menjadi penyumbang terbesar dengan nilai 14,86 miliar dolar AS, disusul kriya sebesar 11,10 miliar dolar AS. Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor, diikuti Swiss dan Jepang.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa capaian ini membuktikan ekonomi kreatif telah bertransformasi menjadi kekuatan nyata. Data ini selaras dengan semangat ekraf sebagai the new engine of growth.
“Ekonomi kreatif bukan lagi sekadar potensi, melainkan tambang baru dan mesin baru pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dari daerah dan menggerakkan Indonesia,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam siaran pers yang diterima, Kamis (18/12/2025).






