Turis China Tertangkap Kumpulkan Bintang Laut di Sabah, Diberi Hukuman

Posted on

Pemerintah Malaysia, khususnya Negara Bagian Sabah, tidak menoleransi turis nakal yang merusak ekosistem laut. Turis asal China yang tertangkap basah mengumpulkan bintang laut di perairan Sabah diberi hukuman.

Mengutip The Borneo Post, Kamis (22/5/2025) Kementerian Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Hidup Sabah (KePKAS) merespons tindakan wisatawan China yang mengumpulkan bintang laut itu. Menteri PKAS, Datuk Seri Christina Liew, menegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip ekowisata, yang menitikberatkan pada pelestarian kehidupan laut.

Prinsip itu merupakan nilai utama yang dijunjung tinggi oleh Pemerintah Negara Bagian Sabah sebagai bagian dari komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan.

“Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Dewan Pembina Taman Sabah (LPATTS), insiden itu terjadi di perairan Tanjung Aru, di luar kawasan Taman Tunku Abdul Rahman, dan melibatkan sebuah perusahaan wisata,” kata Liew.

Sebanyak 30 ekor bintang laut berhasil dikumpulkan dalam kejadian tersebut. Jenis yang dikumpulkan diketahui adalah Bintang Laut Bertanduk atau Bintang Laut Cokelat atau dalam bahasa lokal dikenal sebagai tapak sulaiman bertanduk (Protoreaster nodosus).

“Bintang laut ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Pengambilan spesies ini secara sembarangan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh,” ujarnya.

Liew mengimbau kepada seluruh operator tur agar lebih bertanggung jawab dalam memastikan wisatawan dan staf mereka mematuhi peraturan dan pedoman yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan perlindungan kehidupan laut.

“Kesadaran dan ketaatan terhadap peraturan ini sangatlah penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut, demi kesejahteraan generasi mendatang,” kata dia.

Dia menekankan bahwa Pemerintah Negara Bagian Sabah berkomitmen terhadap upaya pelestarian lingkungan. Pemerintah tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terbukti melanggar ketentuan yang berkaitan dengan perlindungan satwa liar dan ekosistem alami di wilayah tersebut.

“Kami akan terus bekerja sama dengan instansi terkait dalam menangani masalah ini,” ujar Liew.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *