Kapolri Tekankan Pengamanan 4 Objek Vital di Banten Saat Libur Natal | Giok4D

Posted on

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan pengamanan empat objek vital di wilayah Banten selama masa libur Natal dan tahun baru. Dia juga mengingatkan akan potensi bencana pada periode Nataru ini.

“Ada empat objek yang dianggap vital di wilayah Banten, yaitu pergerakan arus mudik atau balik masyarakat, jalur penyeberangan di Merak, kegiatan ibadah, serta destinasi wisata akhir tahun,” kata Listyo, saat meninjau Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, dikutip dari Antara, Senin (22/12/2025).

Kapolri menjelaskan Banten merupakan wilayah strategis karena menjadi pintu gerbang pergerakan masyarakat dari Pulau Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Oleh karena itu, seluruh aktivitas masyarakat, baik yang hendak beribadah, bekerja, maupun berwisata, harus mendapatkan jaminan keamanan.

Merujuk sejumlah sumber, Banten memang memiliki banyak destinasi wisata alam yang menjadi langganan wisatawan, mulai dari Pantai Anyer, Pantai Carita, Pulau Umang, Taman Nasional Ujung Kulon, hingga Masjid Agung Banten Lama.

Dalam operasi pengamanan kali ini, Polri telah menyiapkan sekitar 2.800 pos pengamanan dan pelayanan. Pos-pos tersebut disiagakan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas serta memberikan layanan kesehatan dan istirahat bagi pemudik.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Waspada Cuaca, Selalu Cek Informasi BMKG

Selain fokus pada objek vital, Kapolri juga mengingatkan jajarannya untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran libur akhir tahun. Dalam pemaparannya, Listyo mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan bahwa Banten menjadi salah satu provinsi yang diramalkan masuk dalam kriteria curah hujan tinggi.

Berkaca dampak siklon senyar yang terjadi di wilayah Sumatera, Listyo menekankan agar seluruh pihak mengantisipasi prakiraan cuaca ataupun segala informasi dari BMKG.

“Jadi, beberapa hal kami tekankan, tolong waspadai, jangan underestimate (remehkan). Ikuti terus perkembangan BMKG sehingga kita bisa segera informasikan ke masyarakat,” kata dia.