Wisata Wukirsari di Bantul, Desa Wayang, Batik, dan Makam Raja-Raja Jogja

Posted on

Desa Wukirsari di Imogiri, Bantul, Yogyakarta menjadi destinasi wisata kelas dunia. Desa iu memiliki keunggulan budaya, kerajinan batik tradisional, dan lanskap alam yang menenangkan.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah serta destinasi wisata yang mampu bersaing di level internasional. Keindahan lanskapnya dipadukan dengan tradisi budaya yang kuat menjadikan pariwisata Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di mata dunia.

Di antara banyaknya desa wisata yang berhasil mencuri perhatian wisatawan mancanegara, Desa Wisata Wukirsari menjadi salah satunya. Berada di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, desa ini tidak hanya menawarkan panorama alam, tetapi juga kekayaan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Sebagai desa wisata berbasis komunitas, Wukirsari berkembang pesat berkat kearifan lokal yang dijaga turun-temurun. Setiap sudut desa menghadirkan pengalaman otentik, beragam fakta menarik tentang Desa Wisata Wukirsari detikTravel rangkum untuk kalian!

Fakta Menarik Desa Wisata Wukirsari, Bantul

1. Desa Wisata Terbaik Kelas Dunia

Merangkum berbagai sumber resmi, Desa Wisata Wukirsari kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah global setelah berhasil meraih predikat Best Tourism Village 2024 dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Penghargaan itu diumumkan pada 14 November 2024 waktu setempat dalam acara puncak UNWTO yang digelar di Cartagena de Indias, Kolombia, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi UNWTO.

Menurut keterangan Pemerintah Kabupaten Bantul, Wukirsari terpilih sebagai salah satu dari 55 desa wisata terbaik dunia setelah melewati proses seleksi ketat yang melibatkan ratusan desa dari berbagai negara. Prestasi ini semakin istimewa karena Wukirsari berhasil unggul di antara desa-desa wisata ternama lainnya, baik dari kawasan Asia, Eropa, hingga Amerika.

Dalam ajang tersebut, penilaian UNWTO tidak hanya mempertimbangkan keindahan lanskap atau kekayaan budaya semata, tetapi juga menyoroti sejauh mana sebuah desa mampu menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan.

Wukirsari dinilai unggul dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian budaya, serta menunjukkan komitmen kuat melalui berbagai program inovatif yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

2. Raih Penghargaan Nasional

Sebelum masuk dalam daftar desa terbaik dunia versi UNWTO, Desa Wisata Wukirsari sebenarnya telah lebih dulu membuktikan kapasitasnya di level nasional.

Pada 2023, desa ini meraih gelar Juara Desa Wisata Maju dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penghargaan ini menjadi tonggak penting yang menunjukkan bahwa Wukirsari memiliki kualitas pengelolaan pariwisata, kreativitas, serta daya tarik budaya yang unggul.

Kemenangan di tingkat nasional ini juga menjadi modal kuat yang membuka jalan bagi Wukirsari untuk bersaing di kancah internasional. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa desa ini memiliki ekosistem pariwisata yang mumpuni.

Bahkan, pengelola desa optimis Wukirsari masuk dalam nominasi internasional sebagai desa terbaik di dunia pada 2024. Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro menuturkan mereka hanya perlu memperbaiki beberapa evaluasi dan siap bersaing di kancah global.

3. Sentra Budaya dan Sejarah

Desa Wisata Wukirsari yang berada di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta dan bisa dicapai dalam 30-40 menit perjalanan.

Berdasarkan data Jadesta Kemenparekraf, desa ini dikembangkan sejak 2007 dengan fokus pada konsep eduwisata dan ekowisata berkelanjutan. Wukirsari dikenal sebagai salah satu sentra seni dan budaya Yogyakarta yang tetap hidup dan dijaga hingga sekarang.

Desa ini menjadi pusat berkembangnya para perajin batik tulis dan wayang tradisional, dengan keterampilan yang diwariskan lintas generasi. Wisatawan maupun masyarakat setempat dapat mengikuti aktivitas edukatif seperti belajar hingga mengikuti kursus membatik. Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan tradisi membatik yang telah ada sejak tahun 1634 sekaligus menjaga kelestariannya.

Selain sebagai destinasi wisata budaya, keberadaan aktivitas membatik juga membantu meningkatkan perekonomian warga yang menggantungkan hidup sebagai perajin.

Nilai sejarah Wukirsari semakin kuat karena lokasinya berdekatan dengan Makam Raja-Raja Mataram Imogiri, salah satu situs ziarah penting bagi masyarakat Jawa.

4. Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Wukirsari

Sebagai pusat budaya dan sejarah di Yogyakarta, Desa Wisata Wukirsari menawarkan berbagai kegiatan menarik yang bisa dijadikan pilihan untuk berwisata. Bedanya, di desa ini traveler tidak hanya berwisata, tapi juga belajar dan menambah pengetahuan baru tentang budaya dan sejarah.

Berikut kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Desa Wisata Wukirsari:

Batik Tulis Giriloyo menjadi ikon kebanggaan Desa Wukirsari. Di sentra batik klasik ini, wisatawan dapat belajar membatik langsung bersama para perajin, mengenal proses pembuatan batik dari awal hingga akhir, sekaligus membeli karya batik berkualitas tinggi. Tempat ini juga menjadi ruang untuk memahami sejarah batik khas Yogyakarta yang telah diwariskan turun-temurun.

Wukirsari dikenal sebagai salah satu desa dengan tradisi tatah sungging, seni pembuatan wayang kulit terbaik di Yogyakarta. Wisatawan dapat menyaksikan setiap tahap pembuatannya, mulai dari pengolahan kulit sapi, proses tatah, pewarnaan, hingga wayang siap dipentaskan. Keterampilan ini menjadi identitas budaya yang masih dijaga kuat oleh masyarakat setempat.

Wisata Alam dan Budaya

Desa Wukirsari menawarkan suasana pedesaan yang asri, dikelilingi perbukitan hijau, hamparan sawah, dan udara yang sejuk. Selain panorama alam, berbagai kegiatan budaya seperti gejog lesung dan kirab budaya rutin digelar sebagai bentuk pelestarian tradisi sekaligus hiburan bagi wisatawan.

Daya tarik sejarah lain di Wukirsari adalah keberadaan kompleks Makam Raja-Raja Mataram Islam yang terletak di perbukitan Imogiri. Lokasi ini menjadi destinasi ziarah dan spiritual yang banyak dikunjungi karena nilai sejarah dan sakralitasnya bagi masyarakat Jawa.