Menjelang periode libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah Indonesia kembali menetapkan penutupan sementara pendakian di sejumlah gunung untuk alasan keamanan dan keselamatan publik.
Penutupan sementara jalur pendakian gunung selama liburan akhir tahun ini dilakukan dengan beberapa alasan utama. Mulai dari aspek cuaca. Cuaca pada akhir Desember hingga awal Januari bisa tidak terduga, dengan potensi hujan lebat dan kondisi jalur licin. Gunung dengan aktivitas vulkanik atau risiko erupsi atau longsor lebih baik dihindari.
Berikut adalah daftar gunung yang ditutup:
1. Gunung Gede Pangrango
Kawasan Gunung Gede Pangrango meski jalur pendakian tengah ditutup sejak 13 Oktober 2025. Kebijakan itu diambil untuk penataan kawasan dan penanganan penumpukan sampah di jalur pendakian.
Edaran nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025 Tentang Penutupan Wisata Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, disebutkan jika setiap tahun aktivitas pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango menjadi salah satu tujuan utama bagi para pecinta alam karena keindahan panorama, flora dan fauna endemik, serta aksesibilitasnya yang dekat dengan kota-kota besar.
Selama penutupan, pihaknya akan melakukan kegiatan bersih-bersih dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas TNGGP, TNI, polri, volunteer hingga mahasiswa
2. Gunung Salak
Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menutup sementara seluruh jalur pendakian Gunung Salak mulai 22 Desember 2025. Penutupan ini dilakukan menyusul potensi cuaca buruk dan pemulihan ekosistem.
Pengumuman penutupan jalur pendakian ini berdasarkan Surat Edaran (SE) yang diteken oleh Kepala Balai TNGHS Budhi Chandra dengan nomor SE.1/T.14/TU/KSA.5.1/B/03/2025.
“Pendakian Gunung Salak ditutup terhitung mulai tanggal 22 Desember 2025 pukul 06.00 WIB sampai tanggal 31 Maret 2026 pukul 06.00 WIB,” dikutip dari Surat Edaran yang diterima, Senin 22 Desember 2025.
Adapun total empat jalur resmi pendakian yang ditutup menuju Gunung Salak antara lain Jalur Cidahu, Pasir Reungit, Cimalati dan Ajisaka.
Penutupan jalur pendakian selama 3 bulan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk meminimalkan risiko keselamatan pengunjung akibat cuaca ekstrem, sekaligus memberi waktu bagi ekosistem hutan pada jalur pendakian Gunung Salak untuk dapat melakukan proses pemulihan secara alami.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
3. Gunung Semeru
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menutup sementara jalur pendakian Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sejak Rabu (19/11/2025). Keputusan ini diambil menyusul erupsi Gunung Semeru berupa awan panas yang terjadi secara beruntun.
Gunung Semeru ditutup sampai Maret 2026 karena cuaca ekstrem dan erupsi.
4. Gunung Merapi
Pendakian Gunung Merapi ditutup sejak Mei 2018 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Untuk itu, aktivitas pendakian baru-baru ini tersebut ilegal.
Aktivitas pendakian Gunung Merapi semula ditutup pada Mei 2018 karena naik status dari aktif normal menjadi waspada (level II). Kemudian pada November 2020, status aktivitas Gunung Merapi naik lagi dari waspada menjadi siaga (level III).
Penutupan Gunung Merapi untuk pendakian tersebut sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Pihak BPPTKG adalah otoritas yang berwenang memantau aktivitas gunung api.
5. Gunung Rinjani Tutup Mulai Januari
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara seluruh destinasi wisata pendakian di kawasan Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada awal 2026. Hal ini dilakukan dalam rangka mitigasi risiko bencana hidrometeorologi dan pemulihan ekosistem.
“Semua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok di awal 2026 ditutup sementara untuk kelestarian lingkungan dan keselamatan para wisatawan,” kata Kepala Balai TNGR Yarman dalam keterangan tertulis, dilansir Antara, Senin (22/12/2025).
Adapun jalur destinasi wisata alam pendakian yang ditutup menuju Gunung Rinjani di antaranya jalur pendakian Senaru, jalur Torean, jalur Sembalun, jalur Timbanuh, jalur Tetebatu, dan jalur pendidikan Aik Berik. Total ada 6 jalur pendakian yang ditutup sementara selama 3 bulan.
“Ada enam jalur pendakian yang ditutup sementara pada periode 1 Januari 2026 – 31 Maret 2026,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang ingin mendaki pada akhir 2025 supaya segera melakukan pemesanan karena penutupan pemesanan (booking) tiket eRinjani paling lambat 28 Desember 2025 pukul 23.59 Wita.
“Check-in terakhir pada 31 Desember 2025 dan check-out terakhir pada tanggal 3 Januari 2026 mendatang,” katanya.
Alternatif Wisata Saat Nataru
Bila mendaki gunung ditutup, wisatawan tetap bisa menikmati wisata alam di kaki gunung, taman nasional, atau jalur wisata yang aman dan terbuka.






