Yogyakarta padat di musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Wisata Lava Tour laris manis.
Wisata jip Lava Tour Merapi mencatatkan lonjakan kunjungan signifikan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini. Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, mengungkapkan bahwa lonjakan wisatawan sudah terasa sejak Kamis pekan lalu dan terus menanjak hingga hari ini.
“Jika dibandingkan hari biasa, kenaikan volume wisatawan mencapai angka 50 persen,” kata Dardiri saat dihubungi wartawan, Jumat (26/12/2025).
Dia mengatakan pada libur tahun ini membawa berkah. Lonjakan wisatawan membuat satu armada jip bisa melakukan tiga hingga lima trip sehari.
“Kalau dinominalkan, dari total sekitar 1.500 armada, yang jalan aktif itu 1.400 jip. Rata-rata per hari satu jip bisa narik 3 kali, bahkan ada yang 4 sampai 5 kali,” ungkapnya.
Berdasarkan kalkulasi lapangan, dengan estimasi 1.400 jip yang beroperasi dikalikan rata-rata 3 trip per hari, dan setiap jip membawa 4 penumpang, perputaran wisatawan di lereng Merapi sangat tinggi.
“Rata-rata kunjungan itu mencapai 17 ribu hingga 18 ribu orang sampai saat ini. Jadi lumayan, setelah kemarin sempat ada penurunan, sekarang naik lagi,” tambahnya.
Berbeda dengan musim libur sekolah yang biasanya didominasi rombongan pelajar, libur Nataru kali ini didominasi oleh segmen keluarga.
“Wisatawan mayoritas berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari Jawa Barat juga terlihat mulai memadati,” ucapnya.
Dardiri memprediksi tren positif ini akan terus berlangsung hingga tanggal 4 Januari mendatang. Mengantisipasi hal tersebut, AJWLM telah melakukan persiapan matang, jauh lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Fokus utamanya adalah pembenahan armada dan sumber daya manusia (SDM).
“Tahun ini kenaikannya terasa karena armada dibenahi dengan baik. Ada perombakan, direstorasi, sekarang 85 persen unit dalam kondisi ready dan prima,” jelas Dardiri.
Poin paling krusial dalam persiapan Nataru kali ini adalah aspek safety. Mengingat wisata jip memiliki risiko, Dardiri menegaskan pihaknya telah melakukan ramp check secara menyeluruh. Tak hanya mesin, para pengemudi (driver) juga mendapatkan instruksi keras.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Sebelum Nataru kita ‘gembleng’ semua para driver ini. Kesiapan armada dan SDM jangan sampai mengecewakan. Jangan sampai ada accident,” tegasnya.
Pengemudi jip kini tidak hanya dituntut ahli menyetir di medan terjal, tetapi juga harus memiliki estetika dalam melayani tamu, ramah, dan sopan. Tujuannya adalah memastikan wisatawan pulang dengan kenangan bahagia.
“Tamu ke sini mau senang-senang, jadi pulangnya harus punya cerita. Jangan sampai terjadi sesuatu yang dampaknya bisa ke mana-mana,” ujarnya.
—
Artikel ini telah tayang di detikJogja.






