Rusia dan Korea Utara menyiapkan program pariwisata bersama untuk mempermudah perjalanan wisatawan antar kedua negara. Salah satu fokusnya adalah peningkatan infrastruktur dan jalur transportasi, termasuk kereta api langsung dan rute udara Pyongyang-Moskow.
Media RIA Novosti melaporkan rencana itu diungkapkan oleh Menteri Sumber Daya Alam Rusia, Alexander Kozlov.
“Kami sedang mengerjakan pengembangan program pariwisata baru. Saya yakin bahwa kami juga akan melanjutkan ke proyek bersama untuk menciptakan infrastruktur pariwisata,” pernyataan Kozlov.
Saat ini, Kozlov menjabat sebagai ketua bersama Komite Antar Pemerintah Korea Utara-Rusia untuk Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, Sains, dan Teknologi. Dia mengatakan kedua negara memberikan perhatian khusus pada pengembangan jalur transportasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan arus wisatawan.
Pernyataan itu merujuk pada pembukaan jalur kereta api langsung antara Pyongyang dan Moskow baru-baru ini, dan peluncuran rute udara Pyongyang-Moskow.
Dilansir dari Yonhap News, Senin (29/12/2025) Kozlov mencatat bahwa jumlah wisatawan dari Rusia ke Korea Utara meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2024 dan 2025 dibandingkan dengan periode sebelum COVID-19. Berarti sekitar 4.000 warga Rusia mengunjungi Korea Utara tahun lalu dan diperkirakan 7.000 tahun ini.
Dia menghubungkan pertumbuhan tersebut dengan meningkatnya minat pada resor ski Masikryong, serta wilayah pesisir Wonsan Kalma yang baru dibuka.
“Mengingat fitur budaya dan alam yang unik di wilayah ini, kami percaya bahwa pada tahun 2026 kita akan kembali melihat peningkatan angka-angka ini,” katanya.
Pada bulan Juli lalu, Korea Utara membuka Resor Wonsan Kalma yang berada di pantai timur negara itu, dekat bekas lokasi uji coba rudal. Duta Besar Rusia Alexander Matsegora menghadiri acara tersebut sebagai tamu kehormatan.
Operator tur yang dikutip oleh BBC mengindikasikan bahwa resor itu digadang-gadang untuk melayani terutama wisatawan Rusia.
“Fakta bahwa duta besar Rusia diundang dan disorot tampaknya juga ditujukan untuk wisatawan Rusia,” kata seorang pejabat Kementerian Unifikasi yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip oleh Korean Herald.






