China serius meminta warganya untuk tidak liburan ke Jepang. Terbaru, pemerintah China mengimbau agen travel untuk mengurangi membawa rombongan tur ke negeri sakura.
Diberitakan The Standard, Selasa (30/12/2025) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengundang agen perjalanan dalam sebuah pertemuan tertutup.
Dalam laporan sejumlah laporan media para petinggi agen perjalanan itu diinstruksikan untuk mengurangi tur kelompok ke Jepang sekitar 40 persen. Tak cuma itu, seiring berjalannya waktu target pengurangan wisata ke Jepang dipatok hingga 60 persen.
Permintaan itu dikabarkan dilakukan secara lisan langsung di hadapan petinggi agen perjalanan. Kementerian disebut-sebut secara khusus meminta pembatasan tur kelompok, sedangkan perjalanan independen tidak terpengaruh.
Agen-agen perjalanan juga diberitahu untuk tidak mempublikasikan langkah tersebut.
Laporan tersebut dikaitkan dengan ketidakpuasan Beijing terhadap pernyataan Taiwan baru-baru ini oleh politisi Jepang, termasuk Perdana Menteri Takaichi Sanae. Meskipun China sebelumnya telah menyerukan warganya untuk tidak traveling ke Jepang, kuota khusus terbaru ini menandakan peningkatan tekanan.
Ketegangan telah meningkat antara Tokyo dan Beijing sejak Takaichi membuat pernyataan di parlemen tentang kemungkinan keadaan darurat Taiwan. Pemerintahan pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengeluarkan pemberitahuan pada 14 November yang menyarankan warga untuk menahan diri mengunjungi Jepang. Instruksi kepada agen perjalanan diberikan segera setelah itu.
Dikutip Japan Today, salah satu agen perjalanan milik negara bahkan diperintahkan untuk berhenti menangani semua tur kelompok ke Jepang. Meskipun ada rencana menghentikan penjualan, pihak berwenang bahkan mengunjungi sebuah gerai untuk memeriksa kepatuhan dan mengancam akan memberikan sanksi jika agen tidak mengikuti instruksi.
Menurut media China, sebanyak 2.195 penerbangan ke Jepang bulan depan, atau 40,4% dari semua penerbangan menuju Jepang, akan dibatalkan. Seorang pejabat di sebuah agen perjalanan yang masih menjual tur kelompok ke Jepang, mengatakan mereka tidak merekomendasikan kunjungan ke Jepang karena penerbangan mungkin akan dibatalkan.






