Otoritas investigasi kecelakaan penerbangan Spanyol (CIAIAC) secara resmi merilis hasil penyelidikan insiden pesawat Lufthansa yang terjadi pada 17 Februari 2024. Pesawat yang mengangkut 205 orang itu terbang tanpa pengawasan pilot selama 10 menit.
Dikutip dari CNN, Minggu (25/5/2025), insiden itu terjadi dalam sebuah pesawat Airbus A321 yang take off dari Frankfurt, Jerman menuju Seville, Spanyol. Saat itu, ada 199 penumpang dan enam awak kabin.
Peristiwa tidak terduga itu terjadi saat kapten meninggalkan kokpit untuk ke toilet. Kopilot pun sendirian.
Saat itu pula, kopilot yang berusia 38 tahun mengalami kehilangan kesadaran secara tiba-tiba karena kondisi neurologis yang belum pernah terdiagnosis sebelumnya.
Pesawat itu tetap terbang stabil dengan autopilot yang aktif. Selama tanpa kendali pilot muncul rekaman suara di kokpit menunjukkan ada suara-suara aneh dan gerakan kontrol yang tidak disengaja oleh kopilot mengindikasikan kondisi sudden and severe incapacitation.
Petugas pengatur lalu lintas udara sempat berulang kali menghubungi kokpit, namun tidak mendapat respons.
Kapten yang kembali ke kokpit juga tidak serta-merta bisa masuk ke ruang kokpit. Dia sempat mencoba membuka pintu dengan kode biasa, namun karena tidak ada tanggapan. Kemudian, dia membuka pintu dengan menggunakan kode darurat untuk masuk dan langsung mengambil alih kendali pesawat.
Kopilot kemudian ditangani dengan pertolongan pertama oleh kru kabin dan seorang dokter yang menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut. Setelah siuman, dia mengaku masih mengingat bagaimana dirinya ditangani.
Kapten memutuskan mengalihkan penerbangan dan mendarat darurat di Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas. Setelah mendarat, kopilot langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan, dan sertifikat medisnya kini telah ditangguhkan.
Laporan CIAIAC menyebutkan bahwa kondisi medis tersebut tidak terdeteksi dalam pemeriksaan aeromedis sebelumnya. Otoritas tersebut juga menegaskan bahwa kejadian seperti ini memang langka, namun tetap terjadi.
Dalam basis data insiden transportasi Uni Eropa, tercatat ada 287 kasus ketidakmampuan pilot selama penerbangan pada periode 2019-2024. Laporan dari FAA Amerika Serikat bahkan mencatat 39 kasus serupa antara tahun 1993 hingga 1998.
Maskapai Lufthansa menyatakan telah bekerja sama sepenuhnya dalam investigasi ini dan telah melakukan penyelidikan internal. Meski demikian, mereka belum memberikan komentar lebih lanjut terkait laporan akhir ini.