Mengapa Saudi Tak Keluarkan Visa Haji Furoda Tahun Ini?

Posted on

Jemaah haji Furoda 2025 gagal berangkat setelah otoritas Arab Saudi menutup pintu kedatangan di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Penutupan pada Minggu (31/5/2025) menandai dimulainya ibadah haji 2025 di Tanah Suci.

Keputusan Saudi untuk menutup pintu bagi jemaah haji furoda tentu menimbulkan kekecewaan. Apalagi pelaksanaan haji furoda mendapat respons positif dari muslim Tanah Air. Namun, ada alasan yang mengakibatkan Saudi tidak menyediakan kuota haji furoda 2025.

“Saudi sedang membangun skema penyelenggaraan haji yang ideal. Hasilnya terselenggara haji yang aman nyaman, lancar, selamat, dan sesuai kapasitas,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) Zaky Zakarian Anshary pada detikcom, Selasa (2/6/2025).

Perbaikan Sistem Haji 2025

Menurut Zaky, beberapa skema yang dilakukan Saudi untuk pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik terdiri dari:

Penerapan sistem syarikah

Saudi melakukan transformasi pelaksanaan haji dengan menerapkan sistem syariah yang diharapkan memberi hasil lebih baik. Syarikah adalah sistem yang dilakukan Saudi dengan menunjuk lembaga khusus untuk mengelola layanan haji berbagai negara.

Digitalisasi sistem

Saudi menerapkan digitalisasi sistem untuk mengatur pelaksanaan haji dan umroh bagi seluruh jemaah. Untuk pelaksanaan haji dan umroh, jemaah wajib install dan upload aplikasi Nusuk. Sedangkan bagi jemaah yang ikut pemotongan kambing dam/hadyu, wajib segera upload dan instal aplikasi Adahi.

Keinginan mencegah kematian jemaah akibat suhu tinggi dan terlalu padat

Otoritas Saudi tidak mau mengulangi kejadian wafatnya ribuan jemaah Haji di Mina karena suhu sangat panas dan terlalu padat (overcapacity). Menurut data yang dihimpun pemerintah Saudi, sebanyak 85% jemaah yang meninggal berasal kelompok haji nonprosedur/nonkuota karena tidak punya tempat atau tenda untuk berteduh.

Zaky mengatakan, kuota haji 2025 yang gagal berangkat sebetulnya tidak hanya merugikan jemaah tapi juga pemerintah Saudi. Namun, Saudi tampaknya benar-benar ingin memperbaiki sistem pelaksanaan haji, hingga mengambil risiko tersebut.

“Semestinya rugi atau berkurang incomenya, tapi Saudi sangat serius ingin membuat skema dan formula penyelenggaraan haji aman nyaman dan sesuai kapasitas. Saudi juga tidak mau terjadi lagi musibah musibah masa lalu yang diakibatkan over capacity,” kata Zaky.

Dengan kenyataan ini, Zaky berharap calon jemaah haji furoda 2025 yang gagal berangkat tetap optimis. Calon jemaah bisa mencoba peruntungan lagi tahun depan sesuai peraturan yang diterapkan Saudi. mengapa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *