Tak kurang 5.000 jemaah mengikuti salat Idul Adha di Lapangan Tibubeneng, Bali. Beberapa di antaranya adalah para warga negara asing (WNA) yang beragama Islam.
Ibadah salat Idul Adha yang digelar di Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali itu tidak hanya diikuti oleh masyarakat lokal, sejumlah warga negara asing (WNA) juga khusyuk mengikuti salat Id di kawasan wisata itu.
Mereka pun menceritakan pengalamannya merayakan Hari Raya Idul Adha di pulau Dewata. Salah satunya adalah Omar, pria asal Senegal.
Ia datang bersama dua sahabatnya, Kareem asal Maroko dan Sofian dari Aljazair. Ketiganya terlihat kusyuk mengikuti prosesi ibadah dari awal hingga akhir.
“Ini hari yang sangat indah. Kami sangat menikmati momen ini, banyak orang dari berbagai negara,” ucap Omar sembari menggendong seorang anak kecil, Jumat (6/6/2025).
Sahabat Omar, Kareem, sudah satu tahun ini tinggal di Indonesia. Ini menjadi pengalaman pertamanya mengikuti salat Idul Adha di Bali. Ia menyebut suasana salat berjemaah kali ini terasa lebih inklusif dibandingkan dengan negaranya.
“Di sini kami bisa beribadah dengan bebas, baik sendiri maupun bersama komunitas. Di negara saya sulit, karena agama kami tidak terlalu diterima. Tapi di Indonesia, terutama di sini, sangat mudah menjadi muslim. Berbeda sekali dengan di Eropa,” ujar Kareem.
Selain Omar bersama kedua sahabatnya, ada pula Saba dan Safi yang baru sehari tiba di Pulau Dewata. Dua pria asal Paris itu langsung bergabung dengan ribuan jemaah yang mengikuti salat Idul Adha di Lapangan Tibubeneng.
“Kami tidak menyangka bisa merasakan Idul Adha di sini. Ini sesuatu yang baru dan menyenangkan,” kata Saba.
“Besok kami juga akan ikut berkurban bersama warga,” imbuh dia.
Ketua Panitia Hari Besar Islam Masjid Al Hasanah, Yulianto, mengatakan salat Idul Adha digelar di lapangan karena kapasitas masjid yang terbatas. Ia pun mengapresiasi antusiasme warga asing di kawasan Tibubeneng-Canggu yang tak tidak hanya ikut salat, tapi juga berpartisipasi dalam kurban.
“Tahun ini ada lebih dari 15 WNA yang ikut berkurban. Bahkan, tadi malam ada yang baru mendarat dari Pakistan langsung datang ke masjid untuk mencari informasi soal kegiatan ini,” ungkap Yulianto.
——–
Artikel ini telah naik di detikBali.