Keajaiban di Bangku 11A, Seorang Penumpang Air India Selamat

Posted on

Dua saudara sedang melakukan perjalanan bisnis ke India. Tanpa mereka tahu, salah satunya akan selamat dari kecelakaan pesawat yang paling mematikan.

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (13/6/2025), Ajaykumar Ramesh (35) dan Vishwash Kumar Ramesh (40) dua bersaudara hendak pulang ke Inggris dengan menggunakan Air India Boeing 787-8 Dreamliner setelah perjalanan bisnisnya usai. Ajaykumar duduk di bangku 11J dan Viswash duduk di bangku 11A.

Mereka sama-sama duduk di bangku dekat pintu darurat. Beberapa detik setelah lepas landas, pesawat menukik tajam karena kehilangan daya. Pesawat itu menabrak asrama dokter di BJ Medical College.

Pesawat terbelah. Di tengah kepulan asap Viswash muncul dalam keadaan selamat. Ia berjalan tertatih-tatih, ada luka di dada, mata, dan kakinya.

Polisi yang menemukannya segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk dirawat.

Dari ranjang rumah sakitnya, Viswash mengatakan saudaranya telah duduk di barisan terdekat, namun ia tak dapat menemukannya lagi.

“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semuanya terjadi begitu cepat,” kata dia.

“Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada potongan-potongan pesawat di sekeliling saya. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit,” dia menambahkan.

Polisi mengatakan Viswash berhasil melarikan diri dengan melompat keluar dari pintu darurat. Seorang petugas medis rumah sakit dilaporkan mengklaim bahwa korban selamat mengatakan kepadanya bagaimana jet itu tiba-tiba terbelah dua, melemparkannya keluar sebelum ledakan besar.

“Dia memberi tahu kami bahwa dia berada di pesawat yang jatuh, tetapi tidak ada yang mempercayainya pada awalnya,” kata dia.

Nayan, saudara Viswash, mengatakan ia tidak percaya bagaimana saudaranya bisa keluar hidup-hidup. Ayah Nayan sempat menelepon Viswash saat mereka berada di landasan pacu.

“Kira-kira dua menit kemudian, dia menelepon ayah saya saat dia jatuh. Yang dia khawatirkan di telepon hanyalah mengatakan pada kami adalah menemukan Ajay,” kata Nayan.

Viswash, tinggal di London bersama istri dan anaknya. Ia sedang dalam perjalanan pulang ketika pesawat itu jatuh dan menghantam gedung-gedung tempat tinggal para dokter di kota Ahmedabad.

Sebelum ditemukannya korban selamat asal Inggris, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka yakin tidak ada seorang pun yang lolos dari penerbangan itu dalam keadaan hidup.

Ada 53 warga negara Inggris di dalam pesawat itu serta 159 warga negara India, tujuh warga negara Portugis, dan seorang warga negara Kanada. Sebelas dari mereka yang berada di dalam pesawat itu adalah anak-anak, termasuk dua bayi yang baru lahir.

Kapten pesawat Sumeet Sabharwal, yang memiliki 8.200 jam terbang, berteriak putus asa ‘Mayday… tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat’ sebelum pesawat itu jatuh dan menghantam sebuah properti perumahan.

Pakar penerbangan mengatakan Boeing 787 Dreamliner mungkin tiba-tiba kehilangan tenaga ‘pada fase penerbangan paling kritis’ setelah lepas landas.

Kemungkinan penyebabnya diyakini termasuk perubahan angin yang cepat atau tabrakan burung yang menyebabkan mesin ganda mati.

keajaiban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *