Bos Air India saat ke Lokasi Kecelakaan Pesawat: Tidak Ada yang Ditutup-tutupi

Posted on

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India tujuan London dengan 242 orang di dalamnya jatuh di kompleks sebuah kampus kedokteran. Bos Air India sudah datang ke lokasi kecelakaan dan menjamin pihaknya akan transparan selama proses penyelidikan kecelakaan.

“Jumat pagi saya datang ke ke lokasi kecelakaan dan sangat tersentuh dengan kejadian ini. Saya juga bertemu dengan pejabat pemerintah dan Air India berkomitmen untuk bekerja sama dengan penuh selama proses investasi. Kita tahu proses investigasi akan membutuhkan waktu yang lama tapi kami akan transparan dan akan mendukung proses selama apapun itu,” ujar CEO Air India Campbell Wilson dalam pernyataan yang diterima detikcom.

Pesawat Boeing 787 Dreamliner itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, sekitar 17 km selatan Gandhinagar, ibu kota Gujarat, India.

Sebanyak 241 orang yang berada dalam pesawat nahas tersebut meninggal dunia. Menurut laporan terakhir, ada 19 orang korban tewas di luar penumpang dan awak kabin Air India dalam kecelakaan itu, yang diyakini merupakan penghuni asrama medis tersebut. Bangunan asrama mengalami kerusakan yang parah.

“Sejak briefing pertama kali, kami mengonfirmasi sebanyak 241 orang meninggal dalam kecelakaan dari total 242 penumpang dan kru,” ujarnya.

Saat ini tim dari Air India sebanyak 100 orang petugas bantuan dan 40 tim teknis sudah berada di Ahmedabad. “Kami sudah menyiapkan pusat bantuan korban di bandara Ahmedabad, Mumbai, Delhi dan London Gatwick dan untuk keluarga korban, pusat bantuan ini memfasilitasi perjalanan keluarga korban ke Ahmedabad dan menyediakan dukungan penuh,” ujarnya.

Dia mengatakan induk perusahaan Air India, Tata Group sudah menyediakan kompensasi senilai 85.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,9 miliar kepada keluarga setiap korban meninggal. “Dan kami juga akan menanggung biaya perawatan korban luka-luka,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *