Kecemasan Howard Youngerwood Terperangkap di Konflik Israel-Iran

Posted on

Howard Youngerwood (79) asal London datang ke Israel awal bulan ini untuk menghadiri Bar Mitzvah cucunya. Kini, dia tak bisa pulang dan dilanda kecemasan akibat konflik bersenjata Iran dan Israel.

Bagi Howard, acara Bar Mitzvah atau upacara kedewasaan dalam tradisi Yahudi, menjadi momen kebahagiaan. Namun, kenyataan tak seindah harapan. Semuanya berubah menjadi kecemasan seiring dengan kekerasan yang tiba-tiba pecah di wilayah tersebut.

Howard dan keluarga anak-anaknya dievakuasi dari kibbutz dekat Yerusalem.

“Kami sangat lelah. Kami sering harus berpindah. Saya bahkan harus terpincang-pincang menuju tempat perlindungan. Ini benar-benar menguras tenaga, terlebih saat mendengar banyaknya korban jiwa,” kata Howard dikutip dari BBC, Rabu (18/6/2025).

Kondisi Howard memang sudah tidak prima. Howard, seorang pensiunan hakim, memiliki berbagai masalah kesehatan, termasuk keterbatasan mobilitas. Dia tidak mampu untuk menempuh jalur darat sebagai upaya evakuasi. Selain itu, dia menilai opsi tersebut terlalu berisiko karena situasi yang terus memburuk.

“Saya sudah tidak bisa bepergian seperti dulu. Setiap perjalanan ke tempat perlindungan adalah perjuangan tersendiri,” ujar dia.

Kini, Howard dan keluarganya berharap adanya bantuan dari otoritas Inggris atau lembaga internasional untuk mengevakuasi warga lansia dan mereka yang memiliki kondisi medis serius dari zona konflik secara aman.

Dikutip dari New York Post, eskalasi konflik antara Israel dan Iran menyebabkan penutupan sebagian besar ruang udara di Timur Tengah, termasuk Israel, Iran, Irak, dan Suriah. Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) dan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA mengeluarkan peringatan terhadap risiko tinggi pada jalur lalu lintas udara kawasan tersebut.

Bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditutup. British Airways menghentikan penerbangan ke Bahrain dan Yordania hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu, penerbangan penghubung melalui Dubai ke negara-negara yang terdampak juga dibatasi.

Lebih dari 150 maskapai, termasuk Air France-KLM, Lufthansa, dan Wizz Air, mengalihkan rute penerbangan melalui koridor udara yang sempit, menyebabkan kemacetan, penundaan, dan peningkatan biaya operasional. Penerbangan ke tujuan seperti Asia Tengah dan Timur, Maladewa, Australia, dan Selandia Baru sangat terpengaruh.

konflik Israel-Iran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *