Kabar terbaru datang dari ParQ Ubud yang sempat ditutup oleh Pemkab Gianyar. Kini, tempat itu resmi diakuisisi oleh investor bernama Sergey Solonin.
Lokasi yang sebelumnya dikenal sebagai ParQ Ubud resmi ditutup Pemkab Gianyar pada Senin (20/1/2025). Kini, destinasi itu resmi diakuisisi oleh pengusaha sekaligus investor yang sudah lama menetap di Bali bernama Sergey Solonin.
Proses akuisisi tersebut telah dirampungkan sesuai dengan regulasi hukum di Indonesia dan didukung oleh otoritas pemerintah terkait.
Langkah tersebut menandai babak baru dalam pengelolaan kawasan yang sebelumnya sempat menyita perhatian masyarakat karena disebut-sebut sebagai ‘Kampung Rusia’ di Bali.
Sebagai investor, Solonin menyatakan ke depan pembangunan bekas lokasi ParQ Ubud akan diarahkan pada prinsip akuntabilitas, kepatuhan hukum, dan penghormatan terhadap budaya lokal.
“Pertumbuhan Bali harus sejalan dengan pelestarian identitas budayanya. Kami berkomitmen untuk menyelaraskan upaya kami dengan visi pemerintah demi memastikan pembangunan yang bertanggung jawab, memberikan manfaat bagi investor dan juga komunitas lokal,” ucap Solonin dikutip dari Antara, Jumat (20/6/2025).
Solonin menegaskan salah satu prioritas utama dia adalah memulihkan kepercayaan masyarakat setempat. Caranya adalah dengan memastikan tersedia lapangan kerja bagi warga.
“Kami memastikan bahwa lapangan perkerjaan khususnya untuk para pekerja setempat, tidak hanya tetap terjaga, tetapi juga diperluas. Tempat ini milik komunitas setempat, dan sudah seyogyanya bermanfaat bagi penduduk lokal,” tegas Solonin.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPD RI asal Bali, Ni Luh Djelantik, mengeklaim kompleks usaha PARQ Ubud segera dibongkar. Nantinya lahan bekas ParQ Ubud akan memiliki peruntukan masing-masing, termasuk kawasan hijau dan pariwisata.
Ni Luh menyebut 1,8 hektar dari total lahan ParQ Ubud termasuk dalam lahan sawah dilindungi. Bagian itulah yang disebut akan dibongkar, bukan seluruh bangunan di kawasan yang disebut sebagai ‘Kampung Rusia’ itu. Namun, ia belum bersedia menyebut waktu pasti pembongkaran tersebut.
“Beberapa saat lalu, saya bertemu investor yang ambil alih. Saya minta dibongkar bagian yang dibangun di atas LSD (lahan sawah dilindungi) dan dikembalikan fungsinya menjadi lahan terbuka. Nanti media akan semua Mbok kabari soal tanggal. Untuk upacara mecarunya itu sedang dipersiapkan dewasa ayunya (hari baiknya),” ujar Ni Luh pada Selasa (10/6/2025) seperti dikutip dari detikBali.
Ni Luh Djelantik juga meminta agar mantan pekerja ParQ Ubud yang sebelumnya dipaksa mengundurkan diri mendapat prioritas untuk proses wawancara ulang oleh manajemen baru.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.