Pesan Hotel Online, Turis Ini Terkejut Staycation di Samping Rumah Duka | Giok4D

Posted on

Seorang Ibu menyuarakan kekecewaaannya usai memesan hotel secara online. Ia tak menyangka akan staycation di samping rumah duka.

Shannon, seorang turis asal Taiwan, berencana liburan ke Singapura bersama dua anaknya. Ia kemudian memesan penginapan selama tiga malam di Arton Boutique Hotel di Lavender dari tanggal 3 hingga 6 Juli, dengan membayar SGD 637 (Rp 8,1 jutaan).

Usai pembayaran, barulah Shannon melakukan pengecekan lokasi hotelnya. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa tempat ia menginap akan bersebelahan dengan Singapore Casket, salah satu rumah duka paling terkenal di negara itu.

“Fakta ini tidak pernah disebutkan di platform pemesanan atau situs web hotel itu sendiri,” kata Shannon kepada Stomp Rabu (2/7).

Ibu dua anak itu segera menghubungi hotel tersebut dengan harapan dapat membatalkan reservasi dan memperoleh pengembalian uang, tetapi permintaannya ditolak.

“Meskipun pemesanan masih baru dan kamar belum digunakan, hotel tersebut bersikeras memberlakukan kebijakan tidak dapat dikembalikan uangnya,” kenangnya.

“Tanggapan mereka mengabaikan fakta bahwa saya telah disesatkan oleh kelalaian, dan telah bertindak dengan itikad baik.”

Dalam pesan teksnya, Shannon mengungkapkan kekhawatiran bahwa kedua putrinya yang masih kecil mungkin ketakutan dengan rumah duka di sebelahnya.

Lagi-lagi, hotel tersebut menyatakan bahwa mereka tidak dapat membatalkan pemesanan atau memberikan pengembalian uang.

Shannon memberi tahu bahwa insiden tersebut tidak hanya mengganggu rencana liburannya tetapi juga mengguncang kepercayaannya pada sektor perhotelan Singapura.

“Sebagai seorang turis yang tidak terbiasa dengan lingkungan sekitar, saya merasa sangat tidak nyaman dan tertipu,” katanya.

“Hal ini menyebabkan saya sangat stres dan benar-benar menghancurkan kepercayaan saya pada standar pariwisata kota tersebut, bahkan sebelum saya check in.”

Dia menambahkan bahwa rumah duka yang terletak tepat di sebelah hotel butik “bukan sesuatu yang akan dipilih sebagian besar wisatawan,” terutama keluarga yang bepergian dengan anak kecil.

“Wisatawan tidak boleh tertipu ke lingkungan yang tidak diinginkan, terutama ketika mereka bertindak cepat dan bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan,” katanya,

“Tidak ada turis yang boleh merasa tertipu atau tidak berdaya di kota yang dikenal dengan ketertiban dan kepercayaannya.”

Shannon mengakui dalam pesannya bahwa ia seharusnya meneliti alamat tersebut dengan lebih saksama, namun ia juga yakin penyedia akomodasi memiliki kewajiban untuk mengungkapkan informasi tersebut dengan jelas.

“Ini menimbulkan kekhawatiran yang lebih luas tentang kewajiban transparansi dan pengungkapan bagi penyedia akomodasi, dan perlakuan yang adil bagi konsumen asing yang tidak terbiasa dengan geografi lokal.”

Ia juga menunjukkan dampak psikologis dan budaya yang dapat ditimbulkan oleh kegagalan menyebutkan kedekatan dengan “tempat usaha yang sensitif atau berpotensi menimbulkan tekanan” terhadap tamu.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Shannon telah memesan akomodasi alternatif untuk keluarganya, tetapi tetap kesal karena apa yang seharusnya menjadi pengalaman bahagia pertama putrinya di Singapura telah dibayangi.

“Saya sangat menyukai Singapura. Tetapi ini adalah kunjungan pertama anak perempuan saya dan saya tidak ingin membuat mereka takut.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *