Low Season, Kunjungan Wisman ke RI Turun

Posted on

Efek low season di awal tahun ini membuat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang melancong ke Indonesia menurun. Pada bulan Maret tahun ini, tercatat ada sekitar 841.030 kunjungan wisman ke Tanah Air di Maret atau menurun 2,18% secara bulanan dan 5,63% secara tahunan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dengan tambahan di bulan Maret, jumlah kunjungan wisman sepanjang Januari hingga Maret 2025 tercatat sebanyak 2.735.472 orang. Jumlah kunjungan wisman terbanyak terjadi pada bulan Januari yakni sebanyak lebih dari 1 juta wisman.

Sementara, pengeluaran wisman saat melancong tercatat turun pada triwulan I 2025. Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan adalah sebesar US$ 1.277,17 atau Rp 21,07 juta (kurs Rp 16.500). Sebagai perbandingan, pada triwulan I 2024 jumlah rata-rata pengeluaran wisman adalah US$ 1.429,40.

Penurunan jumlah perjalanan juga terjadi oleh wisatawan nusantara (wisnus) atau penduduk Indonesia. Jumlah perjalanan wisnus pada Maret 2025 mencapai 88,91 juta perjalanan. Angka ini turun 1,76% dibanding bulan Februari yang sebesar 90,50 juta perjalanan.

Dari total 88,91 juta perjalanan yang dilakukan oleh Wisnus pada Maret 2025, sebanyak 66,08%nya dilakukan ke Pulau Jawa. Kemudian Selama triwulan 1 2025, tiga provinsi tujuan utama dari pelaku perjalanan Wisnus adalah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Terakhir, jumlah perjalanan orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau wisatawan nasional (wisnas) pada Maret 2025 mencapai 582.078 perjalanan. Angka ini turun baik secara bulanan, yaitu turun 23,32%, maupun secara tahunan, yaitu turun sebesar 13,74%.

Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisnas selama triwulan I 2025 mencapai 2.331.252 perjalanan atau meningkat 6,55% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Malaysia menjadi negara tujuan tertinggi dengan 161.292 perjalanan, lalu Arab Saudi 117.496 perjalanan, dan Singapura 81.970 perjalanan.

Penurunan tingkat kunjungan praktis membuat okupansi hotel juga menurun. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Maret 2025 mencapai 33,56 persen, mengalami penurunan sebesar 9,85 poin (y-on-y), dan turun sebesar 13,65 poin (m-to-m).

TPK hotel nonbintang pada Maret 2025 hanya mencapai 18,73 persen, turun 3,37 poin (y-on-y), dan mengalami penurunan 4,44 poin (m-to-m). Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Maret 2025 mencapai 1,67 malam, mengalami penurunan sebesar 0,03 poin dibandingkan tahun lalu.

turisme

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *