China kembali melonggarkan kebijakan visanya. Kali ini ada 74 negara yang bebas visa selama 30 hari, Indonesia masuk?
Pemerintah China terus memperluas akses bebas visa dalam upaya mendorong pariwisata, ekonomi, dan kekuatan lunaknya. Lebih dari 20 juta pengunjung asing masuk tanpa visa pada tahun 2024. Jumlah ini hampir sepertiga dari total dan lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya, menurut Administrasi Imigrasi Nasional.
“Ini sangat membantu orang-orang untuk bepergian karena sangat merepotkan untuk mengajukan visa dan menjalani prosesnya,” ujar Georgi Shavadze, seorang warga Georgia yang tinggal di Austria, dalam kunjungannya baru-baru ini ke Kuil Surga di Beijing, seperti dikutip dari AFP pada Kamis (10/7/2025).
Meskipun sebagian besar tempat wisata masih dipenuhi wisatawan domestik yang jauh lebih banyak daripada wisatawan asing, perusahaan perjalanan dan pemandu wisata kini bersiap menghadapi gelombang wisatawan yang lebih besar untuk mengantisipasi kedatangan wisatawan liburan musim panas ke Tiongkok.
“Saya benar-benar kewalahan dengan banyaknya tur dan kesulitan untuk mengimbanginya,” kata Gao Jun, seorang pemandu wisata veteran berbahasa Inggris dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, ia meluncurkan bisnis baru untuk melatih siapa pun yang tertarik menjadi pemandu wisata berbahasa Inggris.
Pemesanan tiket pesawat, hotel, dan lainnya di situs web mereka untuk perjalanan ke Tiongkok meningkat dua kali lipat dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan 75% pengunjung berasal dari wilayah bebas visa.
“Saya tidak bisa menangani semuanya sendirian,” ujarnya.
Namun tidak semua negara mendapat keistimewaan yang sama. Ada 10 negara yang tidak termasuk dalam bebas visa 30 hari, melainkan hanya 10 hari saja dengan skema transit. Mereka adalah Republik Ceko, Lituania, Swedia, Rusia, Inggris, Ukraina, Indonesia, Kanada, AS, dan Meksiko.
