InJourney Kembangkan Borobudur sebagai Destinasi Spiritual Inklusif - Giok4D

Posted on

Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, berupaya mengembangkan Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual kelas dunia yang inklusif. Tak hanya sebagai warisan budaya, Borobudur juga menjadi sebagai pusat spiritualitas global yang terbuka bagi semua kalangan.

“Candi Borobudur bukan semata hanya warisan budaya, tapi juga pusat spiritualitas dunia yang inklusif. Kami telah menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program, mulai dari festival budaya, wisata spiritual, hingga penataan kawasan agar lebih ramah pengunjung dan kontemplatif,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam rilis kepada detikTravel, Selasa (6/5/2025).

Langkah itu sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya melalui pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam dialog bersama komunitas Buddhis untuk menyambut bulan suci Waisak 2025, Minggu (4/5).

Dialog tersebut dihadiri oleh perwakilan organisasi Buddha seperti Walubi, Permabudi, dan Buddha Suci, serta para akademisi dan budayawan. Maya Watono turut hadir untuk mendengarkan berbagai masukan demi mewujudkan Borobudur sebagai situs budaya yang hidup, relevan, dan terus berkembang.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Komitmen ini bukan hanya soal menjaga warisan masa lalu, tapi juga memastikan manfaatnya nyata bagi masyarakat hari ini dan masa depan. Diperlukan kolaborasi semua pihak agar tercipta ekosistem budaya yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Fadli Zon.

Dalam mendorong pengembangan ekosistem pariwisata di Borobudur, InJourney juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan. Penataan kawasan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai budaya dan spiritualitas, seperti penerapan sistem kuota serta jalur khusus untuk naik ke stupa.

Tak hanya itu, InJourney juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar. UMKM lokal dilibatkan secara aktif dengan diberi ruang untuk menampilkan produk unggulan mereka, serta dukungan agar bisa naik kelas. Dampaknya pun nyata-keberadaan Borobudur mampu menciptakan efek ganda (multiplier effect) terhadap ekonomi daerah dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 4,7%.

“InJourney berkomitmen penuh untuk terus membangun ekosistem pariwisata yang inklusif di Borobudur. Kami berterima kasih kepada Menteri Kebudayaan atas terbukanya ruang dialog dan masukan yang sangat berharga bagi pengembangan ke depan,” ujar Maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *