Bahaya Ubur-Ubur di Phuket, Wisatawan Dilarang Sentuh! baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Wisatawan yang berlibur di Phuket dihimbau untuk tak menyentuh hewan mirip ubur-ubur saat berenang di pantai. Hewan itu memiliki sengatan berbahaya.

Dikutip dari thaiger, Jumat (18/7/2025) Departemen Sumber Daya Kelautan dan Pesisir (DMCR) mengumumkan sejumlah spesies berbahaya ditemukan di area pantai. Penjaga pantai dam tim pemantau pantai juga telah mengibarkan bendera merah pada 15 Juli sore.

Inspektur dari Pusat Penelitian Sumber Daya Laut dan Pesisir Andaman mengidentifikasi dua hingga tiga hewan Portuguese Man o’ War atau Physalia physalis di Pantai Kata Noi, Phuket. Kendati tampilannya menyerupai ubur-ubur, makhluk itu sebenarnya adalah siphonophore.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Siphonophore bukan satu hewan tunggal, melainkan koloni dari berbagai individu kecil yang disebut zooid atau polip, yang bekerja sama secara fungsional. Bentuknya berupa pelampung berisi gas berwarna biru keunguan mengapung di permukaan laut-sering dikira ubur-ubur dan memiliki tentakel panjang bisa mencapai 10-30 meter dan dilengkapi sel penyengat (nematosista) yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau sebagai pertahanan.

“Mereka tampak seperti ubur-ubur dan menyengat seperti ubur-ubur,” seorang pejabat DMCR memperingatkan.

“Cangkang seperti payung yang kami temukan berukuran sekitar satu hingga dua sentimeter, tapi jangan tertipu, mereka tetap bisa menyebabkan rasa sakit yang parah,” keterangan ditambahkan.

Selain ubur-ubur Prancis, juga terlihat naga laut biru (Glaucilla sp.) yang tampilannya mempesona namun berbahaya. Makhluk kecil berwarna biru elektrik ini memakan ubur-ubur berbisa dan mendaur ulang racunnya, sehingga mampu memberikan sengatan listrik yang kuat kepada perenang yang lengah.

Selain itu, terdapat ubur-ubur berkacamata yang lebih dikenal sebagai ubur-ubur ‘butir biru’, dan pelaut by-the-wind (Velella velella) yang mungkin kurang berbahaya tetapi tetap dapat menyebabkan iritasi kulit. Para pejabat yakin kondisi ini disebabkan oleh gelombang laut yang tinggi baru-baru ini, dengan angin kencang dan ombak setinggi 2 meter yang kemungkinan mendorong makhluk-makhluk itu ke darat.

Di Pantai Karon, penjaga pantai mengonfirmasi hal yang sama, mereka menemukan naga biru, kancing biru, dan pelaut by-the-wind masih mengapung di dekat pantai.

DMCR mengimbau para wisatawan, penduduk lokal, dan pelaku usaha pantai untuk menjaga jarak dari makhluk laut tak dikenal di pasir atau perairan dangkal. Rambu-rambu peringatan telah dipasang, penjaga pantai bersiaga, dan imbauan keselamatan telah dibagikan melalui jaringan lokal.

Tim pemantau telah diinstruksikan untuk mengawasi aktivitas ubur-ubur dan mencatat setiap sengatan. Selebaran pertolongan pertama juga diedarkan, termasuk instruksi untuk membilas bekas sengatan dengan cuka dan menghindari air tawar atau menggosok area tersebut, yang dapat memperburuk keadaan.

“Segera cari pertolongan medis jika Anda tersengat,” keterangan DMCR.

Dengan maraknya ubur-ubur yang sering dipicu oleh perubahan musim dan air yang lebih hangat, para pejabat memperingatkan akan ada lebih banyak insiden serupa. Patroli sedang berlangsung dan wisatawan yang menuju Kata, Karon, atau pantai-pantai terdekat diimbau untuk memeriksa bendera pantai dan berbicara dengan penjaga pantai sebelum berselancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *