Pramugari Lion Air bernama Herani Abdul Wahid menceritakan pengalaman lucunya ketika melayani jemaah Haji dari luar negeri dan juga jemaah umroh RI.
Ada jemaah Haji luar negeri yang susah untuk diatur. Ada juga jemaah umroh yang minta jamu di tengah-tengah penerbangan.
Sembilan tahun sudah Herani menjadi seorang pramugari. Beragam cerita dan pengalaman menarik yang dialaminya selama terbang dalam berbagai momen.
Herani menjadi salah satu pramugari yang melayani penerbangan Haji Embarkasi Banjarmasin tahun ini. Tahun ini menjadi momen perdana bagi Lion Air untuk untuk membawa jemaah haji dari Tanah Air. Ini juga jadi momen perdana bagi pramugari asal Makassar ini untuk melayani jemaah tanah air.
“Ini sebenarnya bukan momen yang pertama kali banget ya (melayani jemaah haji). Soalnya Lion Air juga ada kerja sama-sama dengan Saudi tapi untuk negara-negara lain. Nah untuk Indonesia pertama kali nih tahun ini. Alhamdulillah, saya excited bisa dapat kesempatan bawa jemaah dari tanah air sendiri,” katanya.
Dia pun berbagi cerita, bahwa dirinya bersama awak kabin lainnya diberikan pembekalan untuk melayani penerbangan haji. Selain itu, mereka harus senantiasa membawa perlengkapan dokumen hingga melakukan pemeriksaan kesehatan dan bebas narkoba dan alkohol.
Herani pun berbagi cerita pengalamannya melayani jemaah haji dari negara lain. Beragam tingkah penumpang yang menguji mental pramugari selama penerbangan.
“Misalnya saat melayani penerbangan Bangladesh, mereka itu tipikal orangnya yang agak susah untuk diatur dan kadang mereka kurang menghiraukan kita. Tapi, bisa dibantu juga sama translator. Terus mereka suka bolak-balik ke toilet, bolak-balik ngelihatin kita kerja. Tapi momennya kita nikmati saja,” kenang Herani.
“Kalau dari Afrika sih mungkin karena mereka tinggi besar, kita kecil. Jadi kayak kita nganggap mereka ‘ya ampun tinggi banget’ dan agak beda standarnya untuk jemaah-jemaah yang dari mereka itu,” ceritanya.
Ada Jemaah Umroh yang Minta Jamu
Herani juga pernah melayani penumpang umrah yang meminta minuman jamu di tengah penerbangan. Namun dia mencoba memberi pengertian kepada penumpang tersebut bahwa pesawat tidak menyediakan jamu di penerbangan.
“Saat kita melayani tuh, ada juga penumpang yang minta jamu atau wedang jahe. Tapi kita mencoba ngasih penjelasan kalau di pesawat tuh cuman ada ini dan itu. Kita kasih solusi lain untuk yang hangat-hangat,” lanjutnya.
Bagi Herani ada tantangan tersendiri dalam melayani penerbangan haji dan umrah. Mereka dituntut ekstra karena kebanyakan penumpang lansia dan berkursi roda.
“Butuh ekstra banget ini karena kan mereka juga kadang ada yang pertama kali naik pesawat . Terus ya bantu mereka dan kita harus mempersiapkan diri, juga menanamkan pikiran seperti bagaimana melayani orangtua sendiri di penerbangan. Mental dan fisik diperkuat dengan cukup istirahat, mengingat ini kan penerbangan cukup panjang ya, 10 jam,” lanjutnya.
Walau sudah sering mengantar jemaah untuk beribadah haji dan umrah, Herani selalu terharu dan tidak melupakan bagaimana reaksi jemaah saat mendarat di Tanah Suci.
“Yang paling berkesan selalu sampai sekarang yaitu setiap membawa jemaah mau haji atau umrah, di momen mereka sampai di Tanah Suci. Terus mereka tuh sujud syukur saat keluar dari pesawat. Kayak ya Allah, Masya Allah gitu. Kita bisa bantu mereka, mengantarkan mereka beribadah,” pungkas dia.