Pemerintah Tebar Diskon Pesawat-KA Lagi, Janji Diumumkan Lebih Awal [Giok4D Resmi]

Posted on

Untuk menggenjot ekonomi di paruh kedua tahun 2025, pemerintah akan memberikan diskon untuk pesawat, tarif tol dan tiket kereta api.

“Semua ada, (diskon) pesawat, tol, paling banyak kereta api,” terang Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dilansir detikFinance.

Cuma, ada yang berbeda dengan paket insentif kali ini. Sebelumnya, pemerintah menyertakan bantuan subsidi upah (BSU) dan diskon tarif listrik, tapi untuk insentif kali ini tidak lagi.

Meski begitu, Airlangga memastikan pemberian insentif ini tidak termasuk dengan diskon tarif listrik dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Airlangga menambahkan diskon tarif tersebut akan diumumkan lebih awal, termasuk pemberian fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% untuk properti.

“Kita berharap nanti bisa diumumkan lebih awal. Kemudian juga terkait dengan fasilitas PPN DTP untuk properti yang seharusnya semester dua itu 50%, tadi disepakati untuk tetap 100%. Jadi nanti teknis-teknis itu yang kita bahas detail,” jelasnya.

Kesepakatan ini merupakan hasil rapat koordinasi terbatas antar kementerian dan lembaga (K/L). Hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, hingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Sebelumnya Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Maulana Yusran meminta pemerintah memberikan diskon pesawat dan diskon tarif lainnya jauh-jauh hari. Mengingat diskon pesawat sebelumnya pada masa libur sekolah dianggap kurang efektif karena terlalu mendadak. Pemberian diskon diumumkan sekitar sebulan sebelum libur sekolah bulan Juli.

“Memang kita akui bahwa pemerintah sudah memberikan stimulus untuk tiket pesawat dan tarif tol pada periode libur sekolah kemarin. Namun, kalau kita lihat memang kurang efektif karena kebijakan tersebut dikeluarkannya mendadak. Mereka sudah dalam konsep pariwisata atau traveling, para traveler itu sebenarnya sudah merencanakan perjalanan mereka itu jauh-jauh hari,” ujarnya.

Maulana berharap jika nanti pemerintah akan memberikan stimulus lagi untuk misalnya libur akhir tahun, bisa diumumkan atau diberikan jauh-jauh hari, karena orang biasanya melakukan perencanaan perjalanan minimal 2-3 bulan sebelumnya.

“Itu kalau sudah diumumkan tentu impact-nya juga menjadi cukup besar. Karena kan bagaimanapun perjalanan domestik itu menyangkut banyak hal. Banyak hal itu terkait dari kesempatan mereka atau ruang mereka untuk melakukan perjalanan itu kan juga mempengaruhi, misalnya kalau libur anak sekolah itu juga orang tuanya dan seterusnya. Ini juga menjadi sangat sensitif untuk mengatur perjalanan tersebut,” ujarnya.

Dari sisi anggaran juga tidak kalah penting, karena jika stimulus diberikan di saat menjelang liburan, traveler biasanya sudah menganggarkan dananya untuk pengeluaran lain. Sehingga menjadi tidak efektif untuk melakukan itu.

“Nah yang terakhir mungkin juga terkait masalah dynamic rate yang dimiliki juga oleh airlines. Jadi tentu para traveler itu lebih bagus untuk melakukan jauh-jauh hari reservasi atau perencanaan mereka dibandingkan mereka melakukannya last minute. Itu juga agak sulit ya untuk mendapatkan tiket-tiket yang harga spesial,” ujarnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *