Viral Tamu Hotel di Pekalongan Diusir gegara Biaya Tambahan, PHRI Bilang Apa?

Posted on

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pekalongan, Trias Wahyu Arditya, merespons video viral seorang tamu yang diusir dari hotel karena dimintai biaya tambahan. Trias bilang insiden itu buntut dari perbedaan harga akibat promo dan ketidaktahuan hotel.

Trias mengatakan mengetahui peristiwa pengusiran tamu di salah satu hotel di Pekalongan, Jawa tengah itu dari video viral yang diunggah oleh akun TikTok @ramasahid milik Muhammad Sahid Ramadhan pada Jumat (15/8) itu ditonton jutaan kali. Dalam keterangan video itu, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/8/2025) malam.

Dalam video itu Rama mengatakan sudah membayar penuh sewa hotel sesuai tarif yang ditawarkan aplikasi pemesanan perjalanan daring (OTA). Namun, setelah tiba di hotel dia dimintai biaya tambahan saat check in. Dia pun tidak terima.

Hingga kemudian staf di bagian resepsionis membolehkannya untuk masuk kamar. Namun kemudian, staf hotel mendatangi kamar Rama dengan mengetuk berulang kali dan bersikukuh untuk meminta buaya tambahan. Di saat itu pula, Rama akan beristirahat.

“Hotel punya kebijakan minimal tarif Rp 150 ribu, sedangkan harga di Traveloka menjadi Rp 130 ribuan karena promo. Akhirnya, timbul selisih harga yang jadi masalah. Ini pembelajaran bagi kedua belah pihak,” kata Trias saat dihubungi detikjateng.

“Sebenarnya menang saya sudah ketemu dengan Pak Rama dan lihat hotel. Intinya memang pihak hotel itu menerapkan standar harga 150 ribu, Pak Rama itu mendapatkan biaya Traveloka itu 130 berapa selisih biaya Rp 10 ribu, menang itu kebijakan hotel,” dia menambahkan.

Di sisi lain, si tamu merasa sudah menyelesaikan kewajiban dengan membayar tarif hotel sesuai yang tercantum di aplikasi dan membayarnya di apps itu.

“Makanya mungkin yang itu membuat Mas Rahma tidak berkenan, karena sudah membayar Traveloka yang sesuai kok di hotel ditambah biaya lagi,” kata dia.

“Sebenarnya mereka itu menggunakan operator ya, bisa memainkan harga, ternyata bukan dari operator. Ya tadi Mas Rahma itu dia dari segi karena dia tukar voucher di Travelokanya, mungkin pihak hotel itu tidak tahu kalau ada penukaran voucher tadi dari Traveloka. Karena kan kalau ada penukaran voucher akhirnya hotel ya merasa dirugikan,” kata dia.

Dia mengatakan aplikasi pemesanan perjalanan kadang kala memberikan fasilitas penukaran poin menjadi voucher.

“Ya kalau kita punya poin itu, kan bisa ditukar kalau mau nginap, kita tukar poin kita dapat diskon 10 persen kan ada itu,” kata dia.

Dia mengatakan PHRI juga sudah berkomunikasi dengan perwakilan hotel. Dia meminta agar hotel menyelesaikan kasus itu dengan baik.

“Pihak hotel katanya sudah mencoba menghubungi pihak Mas Rama, namun pihak hotel belum bisa terhubung,” ujar dia.

Dalam prosesnya, Rama memutuskan untuk meninggalkan hotel. Dia bersikukuh bahwa manajemen hotel telah melakukan pelayanan tidka baik kepada tamu yang sudah melakukan pembayaran lewat aplikasi.

***

Selengkapnya klik di sini.

Saksikan Live DetikPagi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *