Planet Bromo belakangan viral di media sosial dan ramai dikunjungi wisatawan karena dinilai memiliki spot foto yang unik dan menarik. Popularitas lokasi ini pun meningkat seiring banyaknya unggahan foto dan video pengunjung yang datang ke kawasan tersebut.
Planet Bromo sendiri merupakan sebutan populer untuk area lautan pasir yang berada di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur. Planet Bromo merujuk pada kawasan lautan pasir Bromo yang luas dan berkilau.
Mengapa Disebut Planet Bromo?
Lautan Pasir Bromo disebut-sebut sebagai Planet Bromo karena hamparan pasirnya yang luas menampilkan pemandangan seperti sedang berada di permukaan bulan atau planet-planet luar angkasa. Lanskapnya yang unik didominasi oleh pasir vulkanik, kabut, dan tempat lewatnya matahari terbit dan terbenam menampilkan pemandangan dramatis dan magis yang tentunya sangat menarik bagi wisatawan, terutama mereka yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo.
Namun, dengan daya tarik dan keunikannya, Planet Bromo ternyata merupakan bagian dari kawasan rawan bencana erupsi Gunung Bromo yang memiliki risiko besar terhadap keselamatan wisatawan. Lokasi ini tidak diperuntukkan sebagai destinasi wisata dan berpotensi membahayakan pengunjung jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Mengutip informasi dari Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), BB TNBTS menegaskan bahwa Planet Bromo bukan destinasi wisata dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas wisata di kawasan tersebut.
Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Bromo yang disusun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), area di sekitar Planet Bromo termasuk dalam KRB III (Hazard Zone III). Kawasan ini merupakan zona dengan tingkat bahaya paling tinggi.
KRB III adalah wilayah yang berada dalam radius hingga sekitar 2 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Zona ini berpotensi terdampak langsung oleh letusan gunung api, seperti lontaran batu pijar, aliran lava, awan panas, gas beracun, serta hujan abu vulkanik dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu, aktivitas manusia di kawasan ini dilarang dan harus dikosongkan, terutama saat status aktivitas Gunung Bromo meningkat.
Selain sebagai kawasan rawan bencana, area Planet Bromo juga merupakan kawasan konservasi yang pemanfaatannya sangat terbatas. Kawasan ini difungsikan untuk kepentingan keselamatan, perlindungan lingkungan, serta mitigasi bencana, bukan untuk aktivitas pariwisata massal.
Kenapa Planet Bromo Bukan Spot Wisata?
1. Berstatus Waspada (Level II)
Berdasarkan informasi dari PVMBG, Gunung Bromo saat ini merupakan gunung berapi aktif yang berada pada level II (waspada) dan memiliki potensi erupsi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
2. Zona Rimba
Planet Bromo merupakan bagian dari zona rimba yang berfungsi sebagai penyangga zona inti di kawasan Gunung Bromo. Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2006, yang menjelaskan bahwa kawasan Planet Bromo diperuntukkan bagi perlindungan ekosistem dan proses alamiah.
Pemanfaatan kawasan tersebut bersifat terbatas dan hanya diperbolehkan untuk kegiatan tertentu, seperti penelitian atau pemantauan dan mitigasi lingkungan, sehingga tidak diperbolehkan untuk aktivitas wisata massal.
3. Aktivitas Vulkanik yang Berbahaya
Planet Bromo tersusun atas batuan dan material abu vulkanik dengan kontur terjal yang mudah longsor, sehingga tidak aman bagi aktivitas manusia. Oleh karena itu, berbagai kegiatan seperti trekking, penggunaan motor trail, sepeda, maupun eksplorasi bebas di kawasan ini sangat berbahaya dan berisiko terhadap keselamatan pengunjung.
4. Area Pemantauan PVMBG
Kawasan Planet Bromo dipenuhi oleh alat pemantauan aktivitas gunung api yang dipasang oleh PVMBG, sehingga kawasan ini penting untuk selalu disterilkan dari aktivitas di luar pemantauan PVMBG. Alat-alat di sana, seperti Seismograf sangat sensitif dan dirancang untuk menangkap getaran yang sangat kecil, sehingga aktivitas manusia dapat mengganggu kinerja dan akurasi data.
Aktivitas wisatawan di sekitar kawasan Planet Bromo tidak hanya mengganggu akurasi data dari alat pantau PVMBG, pihakBB TNBTS juga menemukan tumpukan sampah oknum tidak bertanggung jawab di beberapa alat pantau di sana.
5. Mencegah Risiko Bahaya
Balai Besar TNBTS memastikan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Meski demikian, potensi bahaya masih mengintai. Aktivitas vulkanik gunung yang bisa meningkat sewaktu-waktu, lontaran material, hingga risiko wisatawan terjatuh dari tebing menjadi ancaman serius yang tidak boleh diabaikan.
Demi keselamatan bersama, wisatawan hanya diperkenankan beraktivitas di zona aman yang telah ditetapkan. Jangan mengambil risiko sekecil apa pun, karena keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
Apakah Planet Bromo Aman Untuk Dijelajahi?
Meski memiliki bentang alam dan pemandangan yang indah, Planet Bromo merupakan kawasan yang berbahaya dan tidak diperuntukkan bagi aktivitas wisata.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk menjadi wisatawan yang cerdas dan bertanggung jawab dengan mematuhi zonasi yang telah ditetapkan, mengikuti seluruh instruksi dari pengelola kawasan, berwisata hanya di zona aman, serta tidak membuang sampah sembarangan.
Alam diciptakan untuk dinikmati sekaligus dijaga. Oleh sebab itu, menjaga kelestarian alam Indonesia menjadi tanggung jawab bersama agar keindahannya tetap dapat dinikmati dalam jangka panjang.
