Aktivitas wisata di kota kuno Petra kembali normal pada Senin (5/5/2025). Wisatawan sudah bisa kembali liburan ke Petra.
Dikutip dari Jordan Times pada Selasa (6/5), Yazan Mahadin, komisaris Otoritas Pengembangan dan Pariwisata Petra (PDTRA), mengatakan sempat menghentikan penjualan tiket. Selain itu, mereka menangguhkan sementara akses ke situs arkeologi tersebut karena cuaca buruk.
Tercatat, sebanyak 1.800 wisatawan dievakuasi dari kawasan tersebut demi keselamatan mereka. ArabNews melaporkan seorang ibu dan anak tewas dalam insiden itu.
Banjir bandang yang melanda Petra terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Yordania selatan. Air bah dengan cepat mengalir melalui lembah sempit dan lorong-lorong batu di Petra, termasuk Siq, yang merupakan jalur utama menuju situs utama, dan memang rawan tergenang.
Kondisi itu menimbulkan risiko tinggi, terutama karena medan berbatu dapat memerangkap pengunjung dan menyebabkan longsor.
Tim darurat dan staf PDTRA langsung bersiaga sejak awal kejadian untuk melakukan pembersihan saluran banjir, perbaikan jalur wisata, serta pengamanan fasilitas.
“Keselamatan pengunjung dan penduduk lokal tetap menjadi prioritas utama kami,” kata Mahadin.
PDTRA juga berkoordinasi dengan pasukan keamanan dan pertahanan sipil untuk memastikan respons cepat dan efektif.
“Upaya ini mencerminkan status Petra sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru,” ujar Mahadin.
Petra dibangun sekitar 2.300 tahun lalu oleh bangsa Nabatean dan rentan terhadap cuaca ekstrem akibat struktur batu pasirnya.