Arab Saudi Bolehkan Jual Beli dan Konsumsi Alkohol, tapi… - Giok4D

Posted on

Arab Saudi dikabarkan akan mencabut larangan alkohol di sekitar 600 lokasi. Sebagai bagian dari upaya menarik wisatawan dan penggemar sepak bola menjelang penyelenggaraan Piala Dunia 2034.

Dilansir dari Metro, Senin (26/5/2025) negara dengan kebijakan konservatif tersebut berencana mengakhiri larangan penjualan dan konsumsi alkohol yang telah berlangsung selama 73 tahun. Khususnya di kawasan pariwisata, mulai tahun 2026 mendatang.

Menurut laporan media lokal, pengunjung nantinya akan diperbolehkan mengonsumsi anggur, bir, dan sari apel di lokasi-lokasi tertentu yang memiliki izin seperti hotel bintang lima dan destinasi wisata.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif Visi 2030 yang digagas Pemerintah Arab Saudi. Program itu bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata dan menarik investasi asing sebagai persiapan menjadi tuan rumah sejumlah ajang internasional besar, termasuk Expo 2030 dan Piala Dunia FIFA 2034.

“Menyambut dunia tanpa kehilangan identitas budaya – memposisikan Arab Saudi sebagai pemain yang progresif namun tetap terhormat di kancah pariwisata global,” jelas Pemerintah Arab Saudi.

Dalam peraturan baru itu, lokasi tertentu akan diizinkan menyajikan minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan sari apel. Penjualannya hanya diperbolehkan di bawah pengawasan staf yang telah dilatih khusus dan memiliki lisensi resmi, serta harus mematuhi regulasi ketat.

Kendati begitu, minuman keras dengan kadar alkohol lebih dari 20% tetap dilarang. Kebijakan ini secara khusus ditujukan bagi wisatawan dan ekspatriat, oleh karena itu konsumsi alkohol di rumah, tempat umum, maupun toko ritel tetap tidak diperbolehkan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Penjualan hanya akan dilakukan di lingkungan yang terkendali, dilayani oleh staf berlisensi, dan mengikuti aturan operasional yang jelas guna memastikan alkohol dikonsumsi secara bertanggung jawab dan penuh hormat,” tegas pemerintah.

Lokasi yang diperbolehkan untuk menjual alkohol akan difokuskan pada kawasan wisata modern dan eksklusif yang sedang dikembangkan seperti proyek kota futuristik Neom dan Proyek Laut Merah.

Putra Mahkota Mohammad bin Salman berharap kebijakan itu dapat membuat Arab Saudi mampu bersaing dengan negara-negara Teluk lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang telah lebih dulu mengizinkan konsumsi alkohol di kawasan wisata tertentu.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris pernah menyatakan bahwa alkohol tetap akan dilarang selama pelaksanaan Piala Dunia 2024. Dalam wawancaranya dengan LBC, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengatakan bahwa hotel, restoran, maupun stadion tidak akan diberi izin untuk menyajikan alkohol selama turnamen tersebut.

“Tidak, tidak. Tidak ada alkohol sama sekali. Seperti cuaca di sini, negara ini kering. Saat ini kami tidak mengizinkan alkohol, tetapi Anda tahu, masih banyak hiburan yang bisa dinikmati tanpa alcohol,” jelas Pangeran Khalid.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Arab Saudi memilih jalur berbeda dari Qatar, tuan rumah Piala Dunia 2022, yang saat itu mengizinkan alkohol di hotel tertentu meskipun tetap melarangnya di stadion.

Dalam konteks sepak bola internasional, ajang seperti ini biasanya menjadi momen bagi penggemar, terutama dari Inggris untuk menikmati alkohol. Misalnya, selama Euro 2020, pengunjung pub di Inggris menghabiskan 364 juta pint bir, dengan 13 juta pint dikonsumsi hanya pada pertandingan final antara Inggris dan Italia.

Namun, kebijakan perizinan baru terkait alkohol ini baru akan diterapkan mulai tahun 2026. Ini bersamaan dengan persiapan Arab Saudi menjadi tuan rumah Expo 2030 di Riyadh.

Hingga tulisan ini terbit, Metro telah menghubungi Pemerintah Arab Saudi untuk meminta komentar lebih lanjut mengenai kebijakan tersebut. Namun masih belum mendapatkan jawaban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *