AS menyerang fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025) di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Tindakan agresif ini tak hanya membahayakan keselamatan nyawa manusia, tapi juga bangunan bersejarah warisan dunia yang berada di Isfahan.
Warisan dunia adalah status dari UNESCO yang diberikan pada situs alam atau bangunan dengan nilai universal dan dianggap sangat penting bagi perkembangan budaya serta sejarah manusia. Di Isfahan, salah satu provinsi di Iran, ada 10 bangunan warisan dunia yang bisa hancur akibat serangan nuklir.
10 Warisan Dunia di Isfahan, Iran
Bangunan warisan dunia di Isfahan telah berusia ribuan tahun sejak zaman Kerajaan Persia dan terus bertahan hingga sekarang. Serangan nuklir berisiko meluluhlantakan situs bersejarah ini dan tidak bisa direstorasi.
1. Masjid Jāmé
Berstatus warisan dunia sejak 2012, masjid ini berlokasi di pusat Isfahan yang kaya sejarah. Masjed-e Jāmé adalah bangunan tertua dari jenisnya yang dilestarikan Iran. Gaya bangunan Masjed-e Jāmé atau Masjid Jumat ini menunjukkan evolusi arsitektur selama berabad-abad sejak kali pertama dibangun pada 841 Masehi.
Berdiri di lahan seluas 20.000 m2, desain Masjed-e Jāmé menjadi contoh (prototipe) bagi masjid lainnya di Asia Tengah. Masjed-e Jāmé mengadaptasi bangunan Istana Sassanid yang punya empat halaman dengan masjid berada di tengah-tengah. Kubah Masjed-e Jāmé menggunaan rangka tanda yang menunjukkan inovasi pembangunan. Sementara detail dekoratif masjid menandakan perkembangan selama ribuan tahu hingga bisa jadi sangat detail, atraktif, dan menarik.
2. Lapangan Naqsh-e Jahan
Lapangan yang dikenal juga dengan nama Lapangan Shah atau Lapangan Imam ini berdiri pada 1598-1629. Dengan luas kurang lebih 9 hektar, panjang 512 meter, dan lebar 160 meter, Naqsh-e Jahan Square menjadi terbesar kedua di dunia setelah Tiananmen di Cina.
Saking luasnya, lapangan di pusat kota Isfahan ini menjadi pusat kegiatan masyarakat dan pemerintahan. Dibangun di era Dinasti Shafawi, Naqsh-e Jahan Square yang dikenal juga sebagai Meidan Emam ini dikelilingi masjid, istana, dan pasar. Situs yang menerima status warisan dunia sejak 1979 ini memberi gambaran kehidupan sosial budaya di Iran sejak masih menjadi Kekaisaran Persia.
3. Kebun Bergaya Persia
Taman bergaya Persia ini tersebar di 9 provinsi dikutip dari situs Unesco. Tiap taman punya desain sendiri namun punya prinsip sama sejak kali pertama berdiri pada zaman Raja Koresh Agung pada 6 SM. Taman Persia dibagi menjadi empat sektor lengkap dengan pembagian air untuk irigasi dan ornamen.
Penataan Taman Persia diyakini menjadi simbol surga dan empat elemen Zoroastrian yaitu langit, bumi, air, dan tanaman. Sejak dibangun kali pertama, desain taman yang lengkap dengan pengairan, paviliun, dinding, dan gedung telah mengundang decak kagum. Tak heran jika Taman Persia memberi pengaruh penting dalam desain taman gaya Spanyol dan India.
4. Sistem Qanat
Qanat adalah sistem penyaluran air bawah tanah dengan memanfaatkan gravitasi bumi. Qanat yang dikenal juga dengan kariz atau karez ini menyalurkan air dari sumbernya di lembah atau hulu sungai sejauh beberapa kilometer ke pemukiman warga. Sistem qanat adalah pendukung utama ketersediaan air untuk kehidupan masyarakat dan pertanian Iran yang terletak di lahan kering.
Situs warisan dunia sejak 2016 ini berdiri seluas 19.057 hektare yang terdiri dari 11 bagian penting. Bagian ini terdiri dari ruang istirahat untuk pekerja, penyimpanan air, serta kincir yang sangat penting untuk pengaturan pembagian air hingga distribusinya yang adil dan berkelanjutan.
5. Warisan Industri Tekstil Iran
Warisan dunia dalam bidang produksi tekstil di Iran ini membuktikan dampak revolusi industri yang sedikit banyak memengaruhi Iran di akhir-akhir tahun ke-19. Gedung dan area di sini berisi alat tenun, pemutar benang, dan perlengkapan lain untuk menghasilkan kain yang lebih baik serta banyak sesuai permintaan.
Sarana produksi yang tadinya hanya berisi alat tradisional, dibuat lebih besar untuk mengakomodasi peralatan pembuatan kain modern. Tekstil produksi Isfahan diketahui menggunakan paduan pola tradisional dan modern. Situs warisan dunia sejak 2017 ini tidak hanya membuktikan kemampuan wilayah dalam bidang produksi kain, tapi juga kapabilitasnya mengubah lanskap ekonomi dan sosial masyarakat.
6. Rumah Bergaya Persia
Ciri utama rumah ini adalah adanya halaman tengah yang bisa menjadi kebun, taman, atau sekadar area kumpul keluarga. Area ini dikelilingi tembok pagar dan bangunan tempat tinggal anggota keluarga. Anggota yang lebih tua menempati ruang lebih spesial dibanding keluarga lainnya.
Dengan adanya area terbuka tersebut dapat dibayangkan betapa besar dan luasnya rumah bergaya Persia ini. Laman Unesco menjelaskan, rumah ini adalah pengembangan Char Sofe House berbentuk segi empat dengan kamar saling terkoneksi di zaman Praislam. Dengan tetap menghargai pentingnya air, tanaman, langit, dan halaman jadilah rumah bergaya Persia yang berstatus warisan dunia sejak tahun 2017.
7. Masjid Agha Bozorg
Agha Bozorg adalah sebutan bagi Molla Mahdi Naraghi II seorang ahli agama di akhir abad ke-18 yang near atau tuan yang baik. Gelar ini diberikan pemimpin Iran di masa itu yang disebut Shah. Masjid ini dibangun untuk beribadah, mendengarkan ceramah, sesi belajar yang diadakan Molla Mahdi Naraghi II.
Masjid Agha Bozorg disebut komplek bangunan Islam paling baik di Kashan, Provinsi Isfahan, dengan desain yang mengagumkan. Gedung peribadatan ini punya lima lantai yang semuanya elegan dan berfungsi baik. Bangunan ini juga punya dua aula persegi besar berkubah yang disebut iwan. Salah satu iwan berada di depan mihrab tempat imam salat dengan arah menghadap kiblat. Mihrab ditandai lubang setengah lingkuran seukuran badan manusia yang cukup untuk salat.
8. Desa Bersejarah Abyaneh
Peninggalan Kekaisaran Sassaniyah ini ditandai rumah dari batu bata merah yang berpadu sempurna dengan lanskap pegunungan terjal di sekitarnya. Ciri lain adalah jalan Abyaneh yang mirip labirin, rumah tingkat, dan bangunan bersejarah penting. Misal kuil api Zoroastrian dan masjid dengan fitur unik.
9. Tepe Sialk
Tepe yang dalam bahasa Persia artinya bukit, adalah sebuah penampang alam berupa bukit di pinggiran kota Kashan, Provinsi Isfahan. Situs dari abad kelima ini punya dua gundukan utama yang terungkap melalui penggalian ekstensif.
Situs ini memberi gambaran perkembangan awal pertanian masyarakat dan kemajuan teknologinya melalui berbagai perlengkapan dari tanah liat, aneka peralatan, serta peninggalan arsitektural. Di sini juga ada bangunan mirip zigurat (piramida berundak) yang menandai adanya aktivitas religius dan pemerintahan.
10. Jalur Sutra
Salah satu jalur penting dalam perdagangan masa silam ini sebetulnya berada di Provinsi Khurasan. Namun Isfahan bersama dengan Nishapur dan Rey menjadi pusat perdagangan dan inteletual yang tak pernah sepi. Jalur Sutra sebetulnya sebutan karena rute ini sangat strategis dan tak pernah sepi pedagang dengan aneka komoditas.
Jalur yang menghubungkan dunia timur dan barat ini tidak semata untuk mencari penghidupan. Di sini adalah tempatnya masyarakat saling bertukar ide, budaya, dan alih teknologi. Isfahan yang berada di Jalur Sutra menjadikan wilayah ini makmur dan rujukan penting dalam perkembangan ekonomi serta budaya.