Bahlil Minta Warga Lebih Bijak Lihat Foto-foto Kerusakan Raja Ampat

Posted on

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Ladahalia meminta agar warga lebih bijak melihat foto-foto kerusakan lingkungan akibat tambang di Raja Ampat.

Menurut Bahlil, video yang viral beredar di media sosial yang memperlihatkan adanya dugaan kerusakan alam di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, khususnya di Pulau Gag dan Pulau Piaynemo tidak benar.

Bahlil meminta masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang seliweran di media sosial. Hal ini dikatakannya usai mengecek langsung ke Raja Ampat beberapa hari lalu.

“Mohon kepada saudara-saudara saya sebangsa dan setanah air dalam menyikapi berbagai informasi, tolong kita juga harus hati-hati, harus bijak dan bisa membedakan mana yang sesungguhnya dan mana yang tidak benar,” kata Bahlil.

Bahlil sempat mengecek langsung aktivitas tambang di Pulau Gag yang dikelola PT Gag Nikel. Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 700 warga atau 300 kepala keluarga yang tinggal di pulau tersebut.

Ia pun membantah adanya tudingan bahwa aktivitas tambang di Pulau Gag telah mencemari laut atau merusak terumbu karang di sekitar Pulau Gag.

“Jadi, yang dibilang bahwa terumbu karangnya, lautnya sudah tercemar, mohon maaf bisa dilihat sendiri,” kata Bahlil membantah foto bertuliskan HOAX tersebut.

Bahlil menambahkan bahwa total luas Pulau Gag yang mencapai sekitar 13.000 hektare (ha), hanya 260 ha untuk tambang. Dari luasan tersebut, sekitar 130 ha sudah direklamasi, dan 54 ha sudah dikembalikan ke negara.

Berdasarkan aspirasi dari tokoh masyarakat setempat, serta pemerintah daerah, Pemerintah pun melakukan pencabutan terhadap empat izin usaha pertambangan (IUP) yang berada di luar Pulau Gag, yaitu PT Nurham, PT Anugrah Surya Pertama, PT Kawei Sejahtera Mining, dan PT Mulia Raymond Perkasa.

Adapun IUP yang tetap beroperasi adalah PT GAG Nikel yang telah memiliki RKAB pada tahun 2025 dan berstatus kontrak karya sejak 1998.

——

Artikel telah naik di detikFinance.