Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok? | Info Giok4D

Posted on

Bandara Kertajati masih sepi penumpang. Padahal bandara ini sudah beroperasi sejak 29 Oktober 2023. Waktu tempuh 1,5 jam dari Bandung dituding jadi penyebab.

Faktor konektivitas disebut-sebut jadi faktor yang membuat penumpang enggan terbang dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati

Sejak awal beroperasi penuh, bandara dengan luas lahan 1.800 hektar dan panjang runway 3.000 x 60 meter ini diproyeksikan dapat melayani 5,6 hingga 12 juta penumpang pertahun hingga 2024.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar buka suara soal permasalahan Bandara Kertajati yang tak kunjung menemukan solusi, termasuk menghilangnya rute penerbangan domestik di Kertajati.

“Jadi kompleks ya, ada beberapa pesawat yang sedang masa perbaikan, terus ada pesawat yang dipakai untuk angkutan haji,” ucap Dhani, Senin (7/7/2025).

Dhani menuturkan, untuk saat ini, Bandara Kertajati akan difokuskan bagi rute penerbangan jarak pendek selain satu rute penerbangan internasional yang masih bertahan yakni tujuan Singapura.

“Kita penerbangan yang pendek dulu, nanti bakal dilanjutkan penerbangan yang panjang. Untuk sementara ini yang masih aman adalah yang (penerbangan) internasional,” katanya.

“Memang beberapa airlines masih fase perbaikan pesawat sekarang itu,” sambungnya.

Konektivitas Bukan Penyebab

Disinggung soal masalah konektivitas, Dhani mengelak hal itu jadi faktor yang membuat bandara sepi. Dari Kota Bandung misalnya, dibutuhkan waktu sekitar 90 menit menuju bandara di Kabupaten Majalengka tersebut.

“Konektivitas rasanya aman ya. Masih aman dengan kurang lebih perjalanan 1 setengah jam (dari Bandung),” terangnya.

Bahkan menurutnya, Pemprov Jabar menyediakan fasilitas berupa moda transportasi gratis bagi penumpang yang akan terbang di Bandara Kertajati meski saat ini layanan tersebut masih terbatas.

“Kita juga masih memberikan antar moda gratis untuk yang terbang ke Kertajati saat ini dari Bandung maupun Cirebon sama beberapa daerah lain masih ada itu. Cuma karena kemarin tidak ada penumpangnya otomatis kan si busnya ditarik dulu,” jelasnya.

Di sisi lain, ke depannya akan ada informasi soal rencana mengalihkan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Kertajati. Namun Dhani menegaskan, informasi itu masih harus menunggu kepastian dari Kementerian Perhubungan.

“Mulai tanggal 1 Juli penerbangan ke Halim itu dibatasi 50%. Bahkan informasinya, saya lagi nunggu kebijakan lebih lanjut, informasinya katanya akan sama sekali ditutup, mungkin satu atau dua bulan ke depan. Tapi sementara ini kita masih nunggu kajian dulu dari Kementerian Perhubungan,” tutup Dhani.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *