Belajar dari Changi, Kawasan Sekitar Bandara Kertajati Juga Harus Dihidupkan

Posted on

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka kini sangat sepi. Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan (APJAPI) menyebut perlu adanya kerja sama lintas sektor untuk mengembangkan potensi di sekitar bandara itu, termasuk pariwisata.

Ketua APJAPI, Alvin Lie, menilai investasi besar dari pembangunan Bandara Kertajati belum mencerminkan hasil yang positif sampai saat ini.

“Investasinya besar tapi kalau dihitung secara bisnis belum memenuhi harapan, masih jauh dari memenuhi harapan. Tentunya masih banyak potensi-potensi ini yang perlu dibangkitkan untuk menarik partisipasi perusahaan-perusahaan untuk bisnis,” kata Alvin dalam kunjunganya ke BIJB, Senin (20/10/2025).

Alvin mengatakan, yang bisa memberi dampak positif bagi ekosistem Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati bukan hanya bandara itu sendiri, tetapi juga kawasan di sekitarnya. Dia mencontohkan Bandara Changi di Singapura sebagai contoh bandara yang berkembang bersama lingkungannya.

“Karena yang bisa dijual dalam tanda kutip mendatangkan baik itu investor, tamu pengunjung, turis, itu adalah potensi dari kawasan ini, bukan bandaranya. Seperti juga Changi di Singapura, nggak ada orang datang ke Singapura hanya untuk ke Changi saja, Changi itu hanya bonus,” kata Alvin.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Executive Vice President BIJB, Ronald Sinaga, sebelumnya menjelaskan master plan kawasan yang dimiliki oleh pihaknya. Salah satunya ekosistem yang masuk dalam bagian Bandara Kertajati adalah pariwisata.

Ronald mengutarakan hal ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk wilayah tersebut. Karena masih kurangnya inisiatif dari lintas pihak dalam mengembangkan potensi yang ada.

“Di belakang ini itu ekosistemnya yang pertama adalah amenities, yaitu hotel, restoran, dan lain-lain, juga destinasi wisata. Itu harus menjadi PR bagi yang di belakang kita,” kata Ronald.

Ia menjelaskan bahwa sebetulnya potensi pariwisata di sekitar Bandara Kertajati sangat bagus. Namun, sayangnya masih terdapat beberapa hal yang tidak mendukung potensi tersebut.

Sebagai contoh misalnya infrastruktur, Ronald mengatakan jalan menuju destinasi yang tidak terurus ataupun banyak kerusakan.

“Kalau kita lihat surrounding kita ini bagus-bagus daerah-daerahnya. Ini tempat-tempat tourism destination cukup baik di daerah, cuma itu tadi pr-nya masih banyak tourism-nya bagus tapi jalannya jelek itu,” kata Ronald yang punya latar belakang sebagai bankir.

belajar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *