Longsor besar melanda Sikkim di Distrik Mangan, India pada akhir Mei kemarin. Akibat longsor itu infrastruktur jalanan mengalami kerusakan hingga banyak warga dan wisatawan terjebak di sana.
Melansir Mumbai News, Selasa (3/6/2025) pemerintah negara bagian tersebut langsung melakukan koordinasi sebagai upaya dalam menanggulangi permasalahan itu.
Pihak Kepolisian Sikkim melaporkan kurang lebih sebanyak 1.678 wisatawan yang berada di daerah Lanchung dan Chungthang telah dievakuasi dengan aman. Namun masih ada lebih dari 100 orang yang terjebak di wilayah Lanchen dan belum bisa dievakuasi karena akses jalan yang terputus.
Pemerintah secara resmi telah menetapkan situasi ini sebagai situasi khsusus, berdasarkan hukum penanggulangan bencana di India. Tim-tim tanggap darurat, termasuk dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF), sudah dikerahkan.
Mereka membawa alat-alat berat, telepon satelit, dan peralatan lainnya untuk membuka jalan dan mengevakuasi warga.
Namun, tragedi sempat terjadi di Chhaten, di mana tanah longsor menghantam sebuah kamp militer pada Minggu malam dan menyebabkan tiga anggota militer tewas serta enam lainnya hilang.
Pemerintah juga mengirim tim dari perusahaan telekomunikasi dan kelistrikan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Selain itu, jika perbaikan jalur darat sulit dilakukan, evakuasi dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter akan dipertimbangkan, tergantung kondisi cuaca.
Sekretaris Utama Sikkim, R. Telang, menegaskan bahwa memulihkan aliran listrik, jaringan seluler, dan akses komunikasi lainnya adalah prioritas utama. Pemerintah juga meminta agar semua instansi terkait bekerja sama dan berbagi informasi untuk mempercepat penanganan di lapangan.
Pemerintah Sikkim mengimbau semua warga di wilayah Mangan dan sekitarnya untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu. Pemerintah menjamin bahwa mereka terus memantau situasi 24 jam penuh dan akan bertindak cepat untuk mengurangi dampak bencana ini.