Beredar di sosial media tentang Phuket yang tenggelam setelah gempa besar. Pejabat Thailand langsung memberikan klarifikasi.
Diberitakan thaiger, Senin (28/4/2025) Pusat Anti Berita Palsu Thailand sampai turun tangan menghadapi hoax yang menyebutkan Phuket tenggelam. Sebuah klaim viral mengatakan pulau populer itu lenyap setelah gempa besar.
Postingan hoax yang memicu kepanikan juga mengatakan bahwa jumlah korban yang tewas hingga 60 ribu jiwa, yang menyebabkan ketakutan yang meluas di antara penduduk dan wisatawan. Menurut pusat yang beroperasi di bawah Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, informasi yang beredar daring itu sepenuhnya salah.
“Departemen Sumber Daya Mineral mengonfirmasi bahwa Phuket terletak jauh dari episentrum gempa besar mana pun yang dapat menimbulkan dampak yang cukup parah hingga menyebabkan kejadian seperti itu. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya gempa besar di Phuket sangat rendah,” bunyi pernyataan itu.
Para pejabat mengonfirmasi bahwa tidak ada lembaga resmi atau lembaga geologi yang mengeluarkan peringatan dan menyebut klaim tersebut sebagai ketakutan yang tidak berdasar. Mereka menegaskan kembali bahwa Phuket, terletak jauh dari garis patahan lempeng bumi.
Kabar hoax ini menyebar secara cepat di sosmed, menyebabkan beberapa penduduk di Phuket dan provinsi-provinsi tetangga takut akan bencana alam yang akan segera terjadi. Beberapa pengguna bahkan membagikan gambar dan peringatan yang direkayasa yang dikaitkan dengan sumber-sumber pemerintah, yang mendorong Pusat Anti-Berita Palsu untuk bertindak cepat.
Para pejabat mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan memverifikasi keakuratan informasi sebelum mempercayai atau membagikannya. Pusat Anti-Berita Palsu tersebut juga mengingatkan untuk mengandalkan kabar resmi dari departemen pemerintah yang terpercaya dan menahan diri dari membagikan konten yang tidak pasti kebenarannya.
