Di Bandung Zoo, kita bisa bertemu dengan anak Shah Rukh Khan. Bukan artis Bollywood terkenal itu, tapi anak dari seekor Harimau Benggala.
Dua ekor anak harimau Benggala berusia 78 hari tampil penuh energi di Bandung Zoo. Dengan tubuh mungil bercorak loreng, mereka berlarian ke sana kemari hingga saling mengejar ekor.
Sinar Matahari yang mulai menghangat seolah menjadi panggung alami bagi keduanya. Setiap gerakan kecil, mulai dari melompat ke arah bayangan sendiri hingga mencoba ‘auman mini’ yang suaranya masih serak, terasa menghibur.
Di balik keceriaan itu, ada sosok penting yang memastikan dua bayi predator ini tumbuh sehat para keeper. Salah satunya adalah Usup Supriyatna (51), keeper senior yang sudah 15 tahun setia merawat satwa karnivora di Bandung Zoo.
“Sekarang mereka makan kurang lebih satu ons, sekali sehari. Sore ikut makan lagi bareng induknya, jadi dua kali sehari,” jelas Usup saat ditemui, Senin (22/9/2025).
Dua anak harimau jantan itu lahir pada 12 Juli 2025 lalu dari pasangan harimau betina bernama Jelita (4,5 tahun) dan harimau jantan bernama Shah Rukh Khan (22 tahun).
Meski sudah belajar mengunyah daging, keduanya masih tetap menyusu pada induknya. “Kalau urusan nyusu, kita nggak berani pegang. Induknya sensitif, takutnya kalau kita terlalu campur, malah nggak mau ngurus anaknya,” ungkapnya.
Tak hanya soal makan, kesehatan dan kenyamanan mereka juga selalu diperhatikan.
“Yang penting makannya bagus, kesehatannya terjaga, kandangnya bersih,” ujar Usup.
Sementara Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari, Sulhan Syafi’i menuturkan, sejak Bandung Zoo tutup gegara konflik dualisme kepengurusan, telah lahir sejumlah satwa termasuk dua anak harimau Benggala.
“Jadi selama penutupan ini kita sudah mendapati belasan kelahiran satwa. Salah satunya dua anak Benggala ini yang jenis kelaminnya jantan. Hari ini usianya 78 hari karena lahirnya itu 12 Juli,” ucap Sulhan.
Dia menjelaskan, setiap hari anak-anak harimau itu dirawat dan dibiarkan beraktivitas di bawah terik matahari pagi. Hal itu dilakukan agar kondisi harimau sehat secara alami.
“Jadi kita kemudian setelah memasuki sebulan setengah kita jemur, karena biar dia mendapatkan matahari yang lebih banyak,” katanya.
Untuk makannya, anak-anak harimau itu diberi daging ayam yang dicincang halus. Baru kemudian setelah usianya memasuki 3-4 bulan, mereka diberi makan daging sapi dengan tekstur yang lebih padat.
“Itu daging ayam cincang, daging ayam yang dilembutkan. Karena ini makanannya harus lembut dulu nanti setelah masuk 3 atau 4 bulan baru kita berikan daging ayam yang tidak dicincang atau daging sapi yang lebih keras lagi bisa dia makan,” terangnya.
“Sekarang beratnya sekitar 9 kg dan dia juga tetap menyusu pada induknya, sudah 3 jam sekali menyusu pada induknya. Pada saat lahir dia menyusunya lebih sering,” tandasnya.
——-
Artikel ini telah naik di detikJabar.