Sangat mudah sekali menemukan konten pramugari yang sedang bersiap-siap bekerja hingga membagikan suasana hotel tempat dia menginap. Namun, kondisi sosial media dan kekuatan AI membuat maskapai British Airways melarang awak kabinnya membuat konten tersebut.
Diberitakan New York Post, Selasa (10/6/2025) British Airways membatasi kegiatan sosmed para krunya, termasuk di tengah waktu pribadi mereka. Maskapai dengan tegas melarang pramugari dan pilot mendokumentasikan di mana mereka menginap selama kru layover di media sosial.
“Keselamatan orang -orang kami sangat penting bagi kami dan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, kami terus -menerus melihat bagaimana kami dapat meningkatkan keamanan mereka,” kata perwakilan maskapai.
Sesuai kebijakan, Tiktoks ‘Get Ready With Me’ yang selalu populer, di mana pramugari memfilmkan diri mereka sendiri mengenakan pakaian mereka untuk hari itu, tidak lagi diperbolehkan. Tidak diperbolehkan selfie di kolam renang-lobi hotel kru, di luar hotel dan bahkan tempat parkir, hingga pemandangan dari sayap. Bahkan bidikan yang tidak menunjukkan apa-apa selain langit dan tirai juga masuk ke dalam larangan.
Menurut pedoman baru, anggota kru juga diharuskan untuk memeriksa feed mereka dan menghapus setiap jejak konten terkait hotel sebelumnya. British Airways tidak memaksakan clampdown digital ini untuk mematikan karir mereka sebagai influencer, melainkan untuk mengurangi potensi risiko keselamatan.
Tim keamanan maskapai mengklaim bahwa orang jahat dapat menggunakan alat lokasi bertenaga AI untuk menentukan lokasi awak kru. Perangkat lunak canggih ini dapat menganalisis isyarat latar belakang yang halus, termasuk tanda tempat parkir, ubin biliar dan bahkan geometri jendela untuk mengidentifikasi akomodasi pramugari, yang dapat menempatkan staf penerbangan dalam bahaya.
Maskapai dinilai berlebihan
Kebijakan maskapai ini juga menimbulkan pro dan kontra. Media One Mile At A Time menuliskan jika maskapai berlebihan karena sangat mudah menemukan lokasi kru pesawat menginap.
Pakar penerbangan Gary Leff juga menilai maskapai terlalu berlebihan dengan segenap larangan, mengingat bahwa resor kru bukan rahasia.
“Para kru tiba berseragam ke hotel yang dikontrak yang sama di setiap kota. Pengemudi lokal, penggemar penerbangan dan calon penguntit sudah tahu di mana mereka tinggal,” tulisnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Mereka pergi ke kota dan memberi tahu orang -orang di mana mereka tinggal. Jadi, walaupun dimungkinkan untuk mengekstrak petunjuk lokasi dari foto, sama sekali tidak perlu melakukannya,” lanjutnya.
Leff menambahkan bahwa clampdown ini dapat meredam perekrutan anggota kru, karena banyak hal yang bisa dilakukan melalui media sosial. Dan bisa saja menjadi kru bukanlah hal yang menarik lagi bagi pelamar. unggah