Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan kebijakan lima paket stimulus, yang salah satunya adalah Bantuan Subsidi Upah (BSU).
BSU ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang tetap positif selama bulan Juni dan Juli. Dalam skema pemberian subsidi upah ini pemerintah menargetkan dialirkan kepada 17,3 juta pekerja yang memiliki gaji kurang dari 3,5 juta per bulan.
Besaran subsidi yang akan diberikan berkisar Rp 300 ribu selama dua bulan. Sehingga jika ditotalkan menjadi Rp 600 ribu selama dua bulan. Syarat penerimaan BSU ini salah satunya bekerja di sektor yang menjadi prioritas pemerintah, dalam hal ini sektor pariwisata menjadi contohnya.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengatakan masih belum memahami bagaimana skema teknis pemberian BSU tersebut.
Dan pemberian subsidi tersebut menurutnya akan lebih banyak disubsidikan kepada pekerja-pekerja yang ada di daerah.
“Saya belum tahu mekanisme pembagian subsidi tersebut. Bila melihat batasan gaji di bawah Rp 3,5 juta maka subsidi tersebut hanya untuk daerah tertentu dengan upah minimum di bawah Rp 3,5 juta,” katanya saat dihubungi detikTravel, Rabu (4/6/2025).
Pemberian subsidi upah ini sebagai memperpanjang nafas para pekerja dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun karena subsidi ini hanya berlaku selama dua bulan, Hariyadi merasa di kemudian hari para pekerja kembali ke situasi semula.
“Ya tentu membantu mereka, tapi program ini kan jangka pendek, yang mereka butuhkan adalah pekerjaan (penghasilan) yang stabil,” ia menambahkan.
Untuk jangka pendek baginya kebijakan tersebut mampu memberikan pengaruh baik bagi para pekerja. Tetapi untuk langkah yang lebih panjang dan berkelanjutan, Hariyadi menyarankan untuk membuka lapangan kerja yang ramah untuk mendatangkan investasi.
“Skema yang ada pastinya hanya untuk jangka pendek karena ketersediaan anggaran juga terbatas. Sehingga fokus utama adalah penciptaan lapangan kerja dan mendorong regulasi yg menciptakan kemudahan untuk berinvestasi,” pungkasnya.