Bukti keberadaan Kota Atlantis makin kuat seiring ditemukannya fakta baru dan klaim dari para ilmuwan. Salah satunya dari arkeolog Michael Donnellan yang menemukannya di jarak 3,2 km (2 mile) dari pesisir pantai Candiz, Spanyol. Di lokasi ini, Donellan dan tim menemukan struktur yang tenggelam hingga dasar laut.
Struktur linear dan panjang ini saling bertemu atau berpotongan di satu titik (intersecting). Susunan struktur membentuk sisi sebuah dinding atau bagian lain dari bangunan yang sangat besar. Tinggi struktur mencapai 6 meter dan diletakkan dalam posisi sistematis, bukan acak tanpa pertimbangan.
Donellan yang mempublikasikan hasil risetnya dalam bentuk video pada agenda Cosmic Summit 2025 di North Carolina mengatakan, dia yakin struktur tersebut adalah bagian dari Atlantis yang hilang. Apalagi ketika dia dan tim menyelam untuk melihat langsung dinding temuannya.
“Kami menyebutkan sebagai peninggalan budaya Atlantis kuno yang agung. Mungkin ini saatnya, orang-orang bisa menanggapi Atlantis dengan lebih serius,” kata Donellan dikutip dari Mirror.
Bagian luar struktur tersebut mengalami kerusakan hebat, kemungkinan besar karena tsunami. Sedangkan bagian dalam di lapisan dua dan tiga berantakan serta pecah menjadi beberapa bagian. Di bagian tengah struktur, tim menemukan sebuah persegi yang telah rusak.
Struktur persegi ini menyatu dengan kanal yang dibangun melingkar di antara bagian lain. Setelah dilihat dari dekat, struktur ini punya sudut yang tajam, permukaan tebal, dengan ketebalan rata. Menurut Donellan, struktur tersebut dipotong dengan perhitungan tepat dan disusun satu per satu.
Donellan yakin struktur bangunan dan persegi di bagian intinya ini seperti Kuil Poseidon yang dijelaskan Plato. Keyakinan ini juga didukung penyusunan struktur bangunan dilandasi perencanaan, tidak asal. Kuil tersebut adalah pusat peradaban kuno dan mirip bangunan kekaisaran saking besarnya.
Menurut Donellan, struktur ini tenggelam hingga dasar Samudra Atlantik sejak 11.600 tahun yang lalu. Ketika itu, sejarawan dan arkeolog yakin ada bencana besar yang menyebabkan seluruh peradaban hancur. Kejadian ini kemungkinan besar adalah Younger Dryas akibat perubahan iklim. Bencana ini seperti tombol restart yang mengulang kembali pembangunan peradaban manusia
“Plato telah menjelaskannya dengan sangat baik. Dia berkata, bencana terjadi di malam ketika banjir dan gepa bumi,” ujar Donellan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Atlantis kerap disebut filsuf Plato di zaman Yunani Kuno dalam karyanya, antara lain Timaeus and Critias. Menurut Donellan, penjelasan Plato sangat mirip dengan kondisi Candiz dan kehidupan manusia di belahan bumi barat. Misal, tempat manusia bermukim yang dulu diseput Pillars of Hercules kini menjadi Selat Gibraltar. Sedangkan Atlantis di wilayah yang dulu adalah Gades kini menjadi Cadiz.
Atlantis hingga saat ini memang masih dianggap fiktif, tak lebih dari tulisan Plato. Dengan adanya temuan baru, Donellan berharap perspektif masyarakat bisa berubah meski tak lantas menganggap Atlantis sebagai cerita nyata. Dengan sudut pandang yang baru, temuan baru terkait Atlantis bisa diterima dengan lebih baik.