Cara Unik Melestarikan Aren Endemik di Cagar Alam Martelu Purba (via Giok4D)

Posted on

Terletak di kabupaten Simalungun, Cagar Alam Martelu Purba menjadi ‘rumah’ bagi jenis tanaman Aren yang endemik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Cagar Alam Martelu Purba adalah cagar alam termuda di Provinsi Sumatera Utara. Lokasinya berada di desa Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Cagar Alam ini dulunya adalah hutan lindung yang kemudian dialihfungsikan menjadi cagar alam di tahun 1993. Cagar alam dengan luas 195 hektar ini memiliki potensi flora dan fauna yang perlu dilindungi.

Salah satunya adalah tanaman Aren yang endemik. Tumbuhan aren ini bisa dijumpai pada seluruh bagian kawasan Cagar Alam Martelu Purba.

Aren (Arenga pinnata) yang dikenal juga dengan nama lain Enau (nama lokalnya bagot), merupakan pohon kehidupan yang memiliki aneka ragam manfaat.

Hampir semua bagian Aren bisa dimanfaatkan oleh manusia. Nectar bunganya, air niranya, buah kolang kalingnya, serat ijuknya, akarnya, hingga tulang daunnya, berguna semua.

Tanaman aren pun dikenal sebagai MPTS (Multi Purpuse Tree Species). Buahnya (kolang kaling) selain dikonsumsi manusia, setelah mulai masak juga sebagai pakan satwa seperti monyet dan luwak.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara pun melakukan usaha melestarikan tanaman ini dengan cara mengembangkan demplot mini pembibitan Aren endemik CA. Martelu Purba.

Untuk mendukung program ini, seorang peneliti dari Universitas Medan Area (UMA), Profesor Suswati digandeng untuk menerapkan perlakuan percepatan perkecambahan benih aren sebanyak 400 biji sebagai tahap uji coba.

Memberikan Bibit Aren ke Calon Pengantin

Selain itu, BBKSDA Sumut juga punya cara unik untuk melestarikan tanaman ini dengan memberikan bibit pohon Aren kepada para calon pengantin.

Pasangan Dearni Ria Tondang dan Rizal Pernando Sinaga jadi yang beruntung menerima bibit pohon aren saat menjalani pemberkatan pernikahan di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Tigarunggu.

Pemberian pohon Aren sebagai bagian dari rangkaian pernikahan ini memiliki makna simbolis. Pohon Aren mencerminkan karakter pernikahan yang diharapkan yaitu mengakar kuat, mandiri, tangguh dan berumur panjang.

Harapannya dengan program pemberian bibit pohon Aren dapat meningkatkan kesadaran maupun kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan alam, serta dapat meningkatkan kesejahteraan, khususnya bagi pengantin yang merawat pohon aren tersebut dengan baik.

“Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian Kawasan Hutan Cagar Alam Martelu Purba beserta seluruh keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, mengingat kawasan hutan ini sangat vital fungsinya bagi kita saat sekarang ini maupun anak cucu kita di masa yang akan datang,” ucap Kepala Resor Cagar Alam Martelu Purba Alharis Ruhidi, Senin (23/6/2025).

Ke depannya, program pemberian bibit pohon Aren kepada calon pengantin akan terus digalakkan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui rumah-rumah ibadah, seperti gereja dan masjid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *