CEO Air India dibanjiri kritik publik setelah mengeluarkan pernyataan yang nyaris identik dengan ucapan CEO American Airlines beberapa waktu lalu. Warganet menilai kalimat itu tidak sensitif terhadap tragedi kecelakaan yang baru terjadi dan menjadi kegagalan CEO menunjukkan empati di tengah duka.
Kecelakaan tragis menimpa dunia penerbangan Kamis (12/6/2025), saat pesawat Air India Flight 171 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, menuju London Gatwick.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang mengangkut 230 penumpang dan 12 awak itu dinyatakan jatuh dan menewaskan hampir seluruh penumpangnya-kecuali satu orang yang selamat secara ajaib.
Dalam waktu singkat, Campbell Wilson, CEO Air India, muncul lewat video resmi yang disampaikan di akun media sosial Air India untuk menyampaikan pernyataan duka dan informasi awal. Namun, kini Wilson jadi bahan kritikan karena pernyataannya dianggap terlalu mirip dengan pidato CEO American Airlines, Robert Isom, dalam insiden berbeda awal tahun ini.
Dalam video tersebut, Wilson memulai dengan kalimat: “Saya ingin menyampaikan informasi tentang insiden serius yang melibatkan pesawat Air India beberapa saat lalu.”
Ia melanjutkan dengan menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian ini, menyebut bahwa hari itu adalah hari yang sulit untuk semua orang di Air India, dan menegaskan bahwa pihak maskapai akan fokus penuh pada penumpang, kru, serta keluarga mereka.
Wilson juga mengungkap detail awal mengenai jumlah korban. Ia menambahkan bahwa Air India akan terus memberikan informasi akurat dan bukan spekulatif, serta berkomitmen untuk mendukung semua pihak yang terdampak, termasuk para penyelidik kecelakaan.
Tak berselang lama, warganet mulai membandingkan isi pidato Wilson dengan pernyataan serupa dari Robert Isom, CEO American Airlines, tepat setelah kecelakaan penerbangan American Eagle 5342 pada Januari lalu. Dalam insiden itu, sebuah pesawat Bombardier CRJ700 jatuh ke Sungai Potomac setelah bertabrakan dengan helikopter militer AS, menewaskan 67 orang.
Frasa pembuka Wilson-“I want to brief you on a serious incident”-dianggap nyaris identik dengan kalimat Isom. Mengutip Simple Flying, media lokal India seperti NDTV dan The Economic Times bahkan melaporkan bahwa Wilson dituding melakukan plagiarisme, atau setidaknya menggunakan template pernyataan yang sama.
Beberapa pihak berspekulasi bahwa kemungkinan Wilson mendapat briefing dari konsultan komunikasi yang sama, atau bahkan-yang lebih kontroversial-menggunakan AI untuk menyusun pidato tersebut.
Belum Ada Penjelasan Resmi Mengenai Penyebab Kecelakaan
Sampai saat ini, Air India belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan plagiarisme tersebut. Sementara itu, penyelidikan terhadap penyebab jatuhnya Flight 171 masih berlangsung dan menjadi sorotan global, apalagi karena tragedi ini merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan India modern.
Terlepas dari kontroversi pernyataan CEO, publik kini menanti kejelasan dari pihak berwenang soal penyebab kecelakaan serta langkah nyata yang akan diambil Air India untuk memperbaiki sistem keamanannya. Data dari dua kotak hitam pesawat, termasuk perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, sedang diperiksa untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Air India sendiri mengklaim pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu laik terbang dan sudah mengikuti serangkaian pemeriksaan.