Iqbal Fikri Wibowo tak bisa haru saat dinyatakan lolos seleksi masinis Whoosh, kereta cepat pertama di Indonesia. Orang tuanya ikut bangga, namun sang istri justru diliputi kecemasan.
“Soalnya Whoosh itu cepat banget, risikonya juga tinggi,” ujar Iqbal mengenang reaksi istrinya saat pertama kali mendengar kabar itu dalam perbincangan dengan detiktravel, Selasa (27/5/2025).
Ya, Whoosh bukan kereta biasa. Whoosh adalah barang baru di Indonesia. Kereta cepat itu merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan China, kini bernaung di bawah PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China).
Wajar senang dan kecemasan menjadi satu. Kereta itu memiliki kecepatan 350 km/jam. Jakarta-Bandung ditempuh hanya dalam tempo 45 menit. Ya, 45 menit.
Kecemasan istri Iqbal perlahan sirna. Kendati berpengalaman menjadi masinis kereta api selama delapan tahun, Iqbal dan masinis asli Indonesia tidak langsung bertugas di balik kemudi Whoosh saat beroperasi. Mereka mendapatkan pelatihan berbulan-bulan, di dalam simulator kemudian di kereta.
Ya, di awal beroperasi masinis kereta cepat Whoosh tidak langsung diisi oleh warga negara Indonesia (WNI). Barulah, sejak April 2025, Whoosh dioperasikan oleh masinis asli Indonesia.
Rekruitmen dibuka untuk mengisi kursi masinis dari Indonesia. Peminatnya masinis-masinis kereta api.
detiktravel berkesempatan bertemu salah satu masinis Whoosh bernama Iqbal. Dia berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah.
“Saya memiliki pengalaman delapan tahun bekerja sebagai masinis konvensional. Di pertengahan 2022, ada seleksi untuk masuk kereta cepat. Itu diseleksi dari seluruh masinis Indonesia hingga didapatkan sekitar 70 orang menjadi masinis kereta cepat,” kata Iqbal dalam perbincangan dengan detiktravel Selasa (27/5/2025).
“Selanjutnya tahun 2023 kita mengikuti pelatihan dan training sampai tahun 2024. Di 2025 saya sudah mendapatkan sertifikasi kecakapan awak sarana perkeretaapian kereta cepat,” dia menambahkan.
Iqbal mengatakan kendati berpengalaman sebagai masinis kereta api dan pernah mengalami momen diterima sebagai masinis kereta api, detik-detik saat dia diterima sebagai masinis Whoosh tidak sama.
Dia mengisahkan respons keluarga saat dinyatakan lulus sebagai masinis Whoosh. Tak terduga, istrinya malah menangis awalnya mendengar kabar itu.
Tidak melulu bahagia, namun ada ketakutan dan kekhawatiran. Whoosh adalah kereta baru dengan kecepatan yang luar biasa.
“Jadi ketika saya lulus menjadi masinis kereta cepat, justru istri saya malah menangis. Ternyata kelolosan saya menjadi masinis kereta cepat bukan menjadi harapan dia di awal. Karena saya tidak dapat memungkiri karena risiko pasti akan bertambah kan dengan kecepatan 350 km/jam,” kata Iqbal.
“Tapi sekali lagi, seiring berjalannya waktu, saya sampaikan ke istri bahwasanya kehadiran kereta cepat ini juga ditopang dengan teknologi yang bagus. Sehingga kita dapat menghadirkan rasa aman lah setidaknya buat saya sebagai pegawai ataupun buat penumpang,” ujar dia.
Rasa bangga pun diungkapkan orang tua Iqbal terkait posisi barunya ini. Bapaknya sampai membagikan foto dia memakai seragam Whoosh dalam story Whatsapp.
“Kalau orang tua ya pada dasarnya orang tua akan selalu bangga ya anaknya jadi apapun sebenarnya. Tapi ada momen di mana ternyata bapak saya nih, di mana seumur hidupnya enggak pernah bikin status WA. Namun akhirnya bikin status WA dengan foto saya memakai seragam ini,” kata Iqbal sembari tersenyum haru.
Bangga menjadi masinis Whoosh
Iqbal tidak bisa menutupi rasa bangga akan dirinya bisa menjadi seorang masinis kereta cepat Whoosh. Tak sekadar posisi sebagai masinis, namun juga bangga Indonesia punya kereta cepat dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
“Keberadaan Whoosh ini menurut saya simbol kemajuan transportasi ya. Karena bukan hanya di Indonesia, Whoosh ini kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Saya merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari era modernisasi perkeretaapian Indonesia,” kata dia.